10 Tahun Era SBY Mafia Importir Pesta, Di Era Jokowi Para Godfather Pagan Bubar

Berita Terkini – Berita Terkini,Fadhel Muhammad layak berang. Pada th. 2011 waktu dia masihlah menjabat Menteri Kelautan serta Perikanan, dia heran, bagaimana dapat negara maritim ini impor garam? Ia juga menuding Mari Pangestu yang saat itu menjabat Menteri Perdagangan, sangat banyak buka kuota impor garam hingga petani garam hancur.
Kenapa Fadhel Muhammad direshuffle?
Konflik mereka jadi makanan media. Serta klimaksnya waktu SBY meresuffle Kabinet, Fadhel Muhammad ditendang. Dia hingga melongo, ” apa salah saya? ”
Fadhel Muhammad
Ditendangnya Fadhel dari kabinet saat ia getol memperjuangkan hak petani garam, tunjukkan begitu kuatnya mafia pangan. Mereka dapat masuk ke birokrasi pemerintahan dengan kuatnya dana mereka menjatuhkan satu menteri, serta mereka bebas melenggang lagi. Tak bisa ada yang menghambat tempat mereka.
Beberapa godfather mafia pangan
Beberapa godfather mafia pangan ini dimaksud samurai, semasing samurai kuasai satu komoditas. Mereka pernah populer dengan 9 samurai, 7 samurai serta saat ini cuma bersisa 4 samurai. Mereka mengatur promosi pada petinggi di Kementrian perdagangan hingga di isi orangnya mereka, mengatur kuota impor garam, menahan barang di pasar hingga pada mengatur kebijakan-kebijakan pemerintahan yg terkait dgn usaha mereka termasuk juga pembebasan bea masuk impor.
Kuatnya jaringan mereka serta besarnya dana mereka pasti susah dilawan seseorang Fadhel Muhammad, terlebih ia ada didalam jaringan kekuasaan mereka. Duit beberapa samurai ini mengalir deras ke banyak kantong mulai politisi, ketua partai hingga petinggi rendahan. Mereka bangun negaranya sendiri di Kementrian Perdagangan.
Beberapa mafia tak pernah disentuh dengan cara hukum
Anehnya, mulai sejak dahulu nama samurai ini disuarakan oleh beberapa Menteri SBY, namun sekalipun tak disentuh. Menariknya, Bappenas buka data kalau mulai sejak awal SBY memimpin, tiap-tiap th. senantiasa ada kenaikan kuota impor pangan di tiap-tiap komoditas. Awalannya impor beberapa ratus ribu ton serta naik selalu hingga jutaan ton. Kelihatannya rakyat Indonesia ini begitu krisis pangan serta potensi busung lapar.
Petinggi pemerintahan merekayasa data keperluan pangan
Terbongkarnya satu diantara anggota Kartel garam di Sidoarjo kemaren itu buka bagaimana caranya mereka bermain. Pertama, petinggi pemerintahan merekayasa data keperluan pangan, yang harusnya demikian ribu ton jadi beberapa puluh ribu ton per bln.. Lalu entrepreneur menahan barangnya di pasar hingga terwujudlah kepastian kalau memanglah kita perlu impor pangan. Lalu dibukalah keran impor. Kuota impor ini dimanipulasi lagi oleh perusahaan importir, ditambahkan kuotanya. Demikian selanjutnya.
Jadi lumrah saat Fadhel ditendang dari kabinet lantaran berisik menyinggung permainan mereka. Mari Pangestu sendiri tetaplah diamankan ke Kementrian kreatif. Tugasnya telah usai.
SBY sendiri bukanlah tak memetakan program swasembada pangan, namun dalam pemerintahannya peta tetaplah peta dengan beberapa gagasan yang disajikan untuk mengkonsumsi massa. Sedang di dapur, beberapa tikus pesta pora dengan kenaikan impor tiap-tiap th. yang memberi tidak tipis kantung mereka. Kata orang Surabaya, bancakan.
Benar-benar kita disajikan sinetron sepanjang 10 th. pemerintahan SBY.
Jokowi jadi presiden, pesta bubar!
Masuknya Jokowi berikut yang bikin pesta bubar. Kalau presiden dipilih yaitu calon yang satu lagi, mereka dapat kembali berkibar. Perang yang dikerjakan Jokowi dalam bersihkan piring kotor sebagai sarang tikus sepanjang beberapa puluh th., bikin mereka kelabakan. Terlebih Jokowi tak sendirian, namun menggandeng TNI sebagai pengawal kebijaksanaanya.
Joko Widodo
Jadi kita mesti memahami, kalau mereka (mafia pangan) saat ini memperlancar perang besar. Mereka memakai media-media mereka baik yang resmi ataupun abal-abal untuk selalu menyerang serta membunuh ciri-ciri pemerintah. Bila perlu, tanamkan kebencian sedemikian rupa hingga satu saat ledakkan dengan chaos, bila dapat seperti 1998. Semuanya peristiwa mereka gunakan, bahkan juga mereka sendiri turun ke lapangan. Mereka miliki mesin penggerak untuk memberi beberapa informasi bertentangan, menggiring opini dengan membayar beberapa ” ahli “, serta selalu memanas-manasi kondisi.
Mudah-mudahan kita semuanya sadar, serta tak jadikan alat untuk maksud serta kebutuhan mereka. Telah waktunya kebodohan ditinggalkan serta jasad dikubur ke tanah.
Bantu Share Nya Berita Terkini
Related News

Bangladesh Diterjang Gelombang Panas, Suhu Capai 41 Derajat Celcius
Berita Terkini — Diketahui, gelombang panas yang saat ini menerjang Bangladesh, menyebabkan penutupan sejumlah SekolahRead More

Setelah Tertembak Pasukan Israel, Bocah Palestina Usia 3 Tahun Meninggal
Berita Terkini — Muhammad Haitham al-Tamimi, seorang anak laki-laki Palestina berusia tiga tahun, dikabarkan meninggalRead More
Comments are Closed