Beritaterkini.org – Berita Terkini, – Setiadi, seorang konsumen Honda Motor Care, di Jln Raya Sawangan, Depok telah membeli Honda CBR150R Repsol dengan cara yang unik yaitu membayar uang mengunakan uang koin, Motor Sport yang dibandrol sebesar Rp 33,425 Juta itu dibayar secara tunai dengan pecahan uang koin yang dikumpulkan di dalam cat ember bekas dan dus.

Mia Sisilia, pegawai Honda Moto Care Depok mengatakan bahwa konsumen tersebut datang dengan membawa uang koin di dalam cat ember bekas berukuran 25 Kg.

Kemarin sales yang menanganinya itu Yulia Anggraini teman saya bapaknya itu datang membawa ember bekas cat berukuran 25 Kg yang isinya uang koin semua dan satu dus bersika 14 plastik pecahan Rp 1.000″ Ucap Mia, Pegawai Honda Care Depok.

Ada beberapa fakta menarik dan inspiratif dari orang Depok yang beli Honda CBR150R ini dengan mengunakan uang logam/koin mau yaitu.

1. Koinnya Lebih Dari 100 Kilogram

Koin-koin setiadi jadi pekerjaan tambahan bagi para pegawai Honda Motor Care, untuk menghitung satu per satu jumlahnya, kabarnya hingga berita ini diturunkan perhitungan uang koin tersebut masih berlangsung sejak kemarin Pagi, Senin

Konsumen yang membeli motor tersebut datang dengan membawa ember bekas cat berukuran 25 Kg dan satu kardus berisikan 14 plastik pecahan Rp 1.000 ada berapa banyak pecahan dan berapa berat total koin-koin tersebut.

Setiadi mempermudah dengan memberikan seluruh koin dalam pecahan Rp 1.000 ini aritnya terdapat 33.425 koin pecahan Rp 1.000 yang harus dihitung lengkap tanpa terkecuali.

Koin pecahan 1.000 ini yang beredar saat ini terbuat dari bahan baja campuran nikel memiliki ukuran diameter 26 mm, tebal 2 mm dengan berat 4,5 Gram ini artinya berat koin tersebut sekitarnya adalah 150.413 Gram atau sekitar 150 Kg.

Baca Juga :  TERMAKAN RAYUAN GOMBAL, SEORANG SISWI SMP DISETUBUHI DI GUBUK KEBUN SAWIT

2. Hasil Nabung Selama 5 Tahun

Saat dihubungi Otomania, Setiadi mengatakan bahwa uang tersebut dikumpulkan oleh keluarganya dari sisa hasil beragam kembalian.

“Uang koin Rp 1000 itu dikumpulkan dari sisa kembalian, kalau saya sebagai driver biasa dari kembalian yang tol, kalau keluarga ada yang dari sisa belanja, baik istri ataupun anak saya biasakan untuk selalu menabung hasil kembalian” Ucap Setiadi.

Setiadi menjelaskan bahwa kebiasaan menabungnya sudah ditanamkan sejak dini inspirasi mengumpulkannya sedikit-sedikit kemudian menjadi bukit, didapatnya dari almarhum bapaknya di kampung.

“Almarhum bapak itu dulu kalau ke sawah atau ke sungai pulang selalu bawa batu, 1 atau 2 batu kali ngga terasa makin hari makin banyak sampai bisa dijadikan pondasi rumah” Kata Setiadi.

Perjuangannya mengumpulkan koin Rp 1.000 nggak mudah ia lakukan selain melarang anak untuk menggunakan uang yang sudah ditabung setiadi juga meng-akalinya dengan memberikan oli bekas di ember yang digunakan sebagai wadah tabungan.

“Uang koinan itu saya kumpulkan dalam ember dan saya rendam pakai oli bekas kalau anak-anak mau ambil, otomatis harus dibersihkan dulu jadi males mereka, saya saja bikin tabungan di bank atm malah saya buang agar ngga diambil-ambil saya mengerti untuk bikin sesuatu yang besar harus melewati hal-hal yang kecil dulu, anak-anak bisa sampai kuliah kalau nggak dari tabungan dari mana lagi?” Ucap Setiadi.

3. Ditolak 7 Dealer

Selain susahnya mengumpulin koin, perjalanan untuk mendapatkan motor barunya nggak semudah yang dibayangkan, karena ia sempat ditolak beberapa Dealer sebelumnya Setiadi berkata bahwa Honda Moto Care ini merupakan Dealer ke 8 akhirnya menerimanya menjadi konsumen.

“Sebelum beli saya itu menghubungi dealer dulu tanya-tanya harga, sekaligus kasih info kalau saya mau beli motor secara tunai dan memakai uang koin ternyata banyak yang nolak” Ucap Setiadi.

Menurutnya. sebelum ke Moto Care sudah ada 7 Dealer yang dibuhunginya lebih dulu mulai dari Dealer Honda sampai beberapa Dealer dengan merek motor lain yang tersebar di Depok, Jawa Barat.

“Mungkin mereka kaget dan merasa main-main jadi nggak digubris sampai akhirnya saya menghubungi ke Moto Care dan mereka bilang bisa-bisa saja” Ucap Setiadi.

4. Dikira Becanda

Dealer Honda Moto Care Depok ngga nyangka ternyata ada konsumen yang beli sepeda motor pakai uang recehan, suparman kepala cabang Moto Care Depok menjelaskan, sekitar 2 bulan lalu Setiadi pernah datang ke Dealer untuk mengkonfirmasi pembelian unit motor sport SBR150R pakai recehan/uang logam.

“Saya kira bercanda, ya namanya orang mau beli motor itu sih pembayaran yang sah abis itu saya minta foto, saya bilang seberapa banyak lalu saya dikasih tau ‘ ya seginilah’ sembari dilampirkan foto uang logam seember”Kata Suparman.

Sekian lama berselang nggak kedengaran kabar dari Setiadi ternyata dia benar-benar datang membawa uang sekitar Rp 32 Juta dalam bentuk recehan.

“Saya kebetulan waktu itu nggak di kantor yaudah diterima dulu saya bilang sama anak buah konsumen minta dihitung sekarang kan nggak bisa karena nggak ada orang kita baru bisa selesai hitung hari ini, dan jumlahnya Rp 32.050.000 Kata Suparman.

5. Dealer Penolakan Koin Akan Ditindak

Menanggapi laporan Setiadi yang ditolak beberapa dealer, GM divisi penjualan AHM Thomas Wijaya, mengatakan bahwa akan melakukan penindakan bila terbukti ada pihak dealer honda yang menolak konsumen seperti Setiadi.

“Kami akan menindak dan beri teguran, tapi tentunya akan kami investigasi lebih dulu hal tersebut nggak boleh terjadi lagi karena sudah tugas kami untuk melayani konsumen”. Ucap Thomas saat dihubungi Otomania.

Menurutnya, konsumen berhak melakukan pembayaran dalam bentuk apapun selama itu merupakan alat tukar yang sah jadi dalam kasus Setiadi yang membayar CBR150R dengan uang koin nggak ada masalah, meski memang Cukup Unik.

“Harusnya nggak masalah karena koin masih alat pembayaran yang sah meski ribet dalam proses perhitungan yang pasti itu nggak jadi masalah, prinsipnya tetap konsumen adalah raja, mau bayar pakai uang koin, kertas, transfer sudah ada aturannya jadi sudah tugas dealer untuk melayani konsumen” Kata Thomas.

Thomas memastikan bahwa kejadian seperti ini nggak akan terjadi lagi dikemudian hari ia pun akan segera melakukan komunikasi ke seluruh jaringanya untuk mengingatkan kembali kewajiban Dealer dalam melayani Konsumen.

Bantu Share Nya Berita Terkini.