Main Menu

Ahok ” Bagus juga Kalau Gerindra Mewacanakan Duet Antara Pak Sjafrie dan Pak Djarot “

Berita Terkini – Berita Terkini,Wacana duet Sjafrie Sjamsoeddin dengan Djarot Saiful Hidayat untuk Pilgub DKI 2017 ditampilkan Partai Gerindra. Kandidat cagub petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merespon wacana itu.

” Juga bagus, ” ucap Ahok singkat, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (25/5/2016) malam.

Sjafrie yaitu purnawirawan TNI, serta Djarot yaitu politisi PDIP yang saat ini menjabat Wakil Gubernur DKI. Tetapi Ahok tidak ingin sangat jauh memperbandingkan wacana duet itu dengan gagasannya maju dengan formasi duet Ahok-Heru Budi Hartono.

” Saat ingin saya bandingi, kan belum ada survey, ” kata Ahok.

Ahok menyampaikan apabila telah ada survey yang menakar ‘head to head’ pasangan Ahok-Heru versi Sjafrie-Djarot, jadi nanti dapat lebih terang lihat siapa yang terkuat.

” Bila telah pernah ada survey mungkin saja beda. Bila belum pernah survey kan sulit juga (memperbandingkan), ” kata Ahok.

Sesaat masalah support untuk dianya sebagai cagub berdiri sendiri, Ahok masihlah optimis akan terwujud sejuta KTP yang digalang Rekan Ahok. Sampai sekarang ini, Rekan Ahok meraih angka pengumpulan support sejumlah 884. 816.

Ahok tidak lihat ada kesusahan Rekan Ahok menghimpun support untuk tembus sejuta. ” Tidak. Telah naik kok (angka dukungannya), ” kata Ahok.

Tanda koalisi pada PDIP dengan Gerindra untuk Pilgub DKI 2017 makin menguat. Gerindra menginginkan jagonya diletakkan sebagai cagub, sedang yang disodorkan PDIP jadi cawagubnya.

Seperti di ketahui Gerindra sekarang ini telah mempunyai tiga akan cagub DKI, yakni Sjafrie Sjamsoeddin, Sandiaga Uno, serta Yusril Ihza Mahendra. Ketentuan akhir ada di tangan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

” Bila saya saksikan Pak Prabowo sepertinya lebih cenderung ke Pak Sjafrie, ” ungkap Waketum Gerindra Arief Poyuono

Sjafrie sendiri sesungguhnya bukanlah kader Gerindra serta adalah hasil penjaringan Gerindra untuk Pilgub DKI. Walau Sandiaga Uno yang disebut kader Gerindra, menurut Arief, Prabowo lebih pilih Sjafrie lantaran purnawirawan TNI itu dikira mumpuni memimpin DKI.

” Lantaran agar bagaimanapun TNI jiwa NKRI tak dapat dibohongi. Rasa keadilan pada semua kelompok telah terjamin. Pak Sjafrie orang Sulsel, namun tidak bakal bawahannya orang Sulsel. Dia muslim, namun tentu rata waktu pilih bawahan. Lantaran dia dididik sebagai seseorang plural di TNI, ” tuturnya.

Gagasannya PDIP serta Gerindra bakal mengadakan pertemuan untuk mengulas peluang koalisi. Tetapi untuk mekanisme pengusungan, dimaksud masihlah cair serta menanti perjanjian dari ke-2 partai. Mungkin seperti Pilgub lantas PDIP mengusung cagub serta Gerindra mengusung cawagub.

” Dapat pula (seperti itu), namun dapat pula cagub dari Gerindra, serta cawagub dari PDIP. Jadi masihlah cair. Semoga seperti Pilgub waktu lalu. Namun semuanya yang mengambil keputusan Pak Prabowo serta Bu Megawati. Bila berlangsung Koalisi, ” ucap Arief.

Bila nanti perjanjian berkoalisi benar berlangsung, Gerindra miliki harapan siapa yang bakal disandingkan PDIP dengan calonnya. Yaitu Djarot Saiful Hidayat yang saat ini menjabat sebagai Wagub DKI.

” Dapat pula pak Sjafrie dengan Pak Djarot. Kita perlu sosok orang Jawa. Berarti Pak Djarot begitu memiliki pengalaman masalah administrasi dari daerah. Pak Sjafrie dengan cara nasional, ” kata dia.

Gerindra menilainya DKI mesti di pimpin oleh tokoh yang memiliki pengalaman di bagian keamanan. Sebab Jakarta yaitu poros dari Indonesia hingga tak bisa lagi ada kecolongan untuk bebrapa tindakan teror.

” Keamanan mesti nomer satu. Hingga tak ada bom-bom lagi di Jakarta. Kelak yang tentuin Pak Prabowo serta Bu Mega, ” papar Arief.

Sebagai tim di tubuh seleksi Pilkada Gerindra, ia meyakini siapa yang diambil Prabowo bakal memenangkan konstelasi. Itu dimaksud Arief telah dapat dibuktikan sampai kini.

” Umumnya Pak Prabowo tidak pernah salah dalam penentuan pilkada serta senantiasa menang. Pak Prabowo waktu pilkada serentak tempo hari, dari 9 Gubernur, menang 8. Instingnya kuat dalam lihat seseorang leader, ” katanya.

” Yang pertama kalinya minang Pak Jokowi itu pak Prabowo, Ahok dia yang bawa (ke Jakarta), ” tambah Arief.

Bantu Share Nya Berita Terkini






Comments are Closed