Berita terkini – Berita Terkini, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, kesuksesan kinerja wali kota tidak seutuhnya ditentukan dari penghargaan yang diperoleh, contohnya Piala Adipura.

Dia menjelaskan, jika memperoleh Adipura, akan tetapi kedapatan ada lingkungan yang kotor, maka wali kota bakal terkena sanksi. Salah satu sanksi terberat yang kemungkinan diberikan adalah pemecatan.

“Saya instruksikan sama wali kota, mau mendapat piala atau tidak? Tetapi kalau saya ke kawinan kampung, melihat jorok, siap-siap saja menjadi pemain cadangan.” ungkap Ahok kala meresmikan RPTRA Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Seperti diketahui, akhir pekan saat tengah tidak berkantor di Balai Kota, Ahok kerap mendatangi acara perkawinan warga di perkampungan. Selain mengutamakan pentingnya kebersihan lingkungan, Ahok turut mengomentari pelaksanan program keluarga berencana (KB) yang dianggapnya sebagai sebuah program terbaik keluaran Orde Baru.

Akan tetapi, dia menyayangkan komunitas pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) yang belum mempunyai program kerja yang jelas. Karenanya, Ahok berharap keberadaan RPTRA dapat memfasilitasi aktivitas PKK.

“Program Orba terbaik adalah KB, PKK lagunya ini baik. Sampai ada koperasi macam-macam, bagus.

Namun tidak pernah jelas tempatnya di mana. Kegiatannya gimana? ” jelas dia.

Ahok pun menceritakan pengalaman yang pernah dialami ibunya saat menjadi anggota PKK, di mana kegiatan komunitas memakai inventaris pribadi.

“Lurah nipu-nipu tuh. Saya sudah hafal ibu saya sudah lama di PKK. Mau lomba tanaman bunga Toga pasti kembang emak saya yang dibawa, pas dibalikin mati.” tutur Ahok.

Bantu Share Nya Berita Terkini