Berita Terkini – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan Dirinya mengutamakan dialog dengan warga berkaitan persoalan Ibu Kota maupun kebijakan Pemprov. Penegasan ini di sampaikan Ahok menyikapi penilaian beberapa orang yang mengganggap dirinya malas berkomunikasi dengan warga.

” Saat ini siapa yang katakan saya tidak ingin dialog dengan warga? ” kata Ahok menjawab pertanyaan wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,

Ahok mencontohkan ‘kebiasaan’ pagi di Balai Kota yang sering didatangi warga untuk berjumpa dianya. Pertemuan dengan warga itu dimaksud Ahok jadi bukti dianya tidak pernah hindari dialog dengan warga.

” Anda pernah saksikan tidak empat kursi ini setiap pagi (kursi tunggulah di Balai Kota)? Selalu saat Kampung Pulo saya ngundang dialog loh 2-3 kali. anda saksikan dong di Youtube. Dialog loh saya undang. Rencananya seperti apa Kampung Pulo yang mereka ingin. Siapa katakan saya tak ada dialog? ” ucap Ahok.

Tetapi Ahok dianya ‘disetir’ oleh keluhan warga yang bertentangan dengan ketentuan. Ahok menyampaikan dianya serta jajarannya berusaha memberi penjelasan berkaitan kebijakan Pemprov DKI yang dikerjakan berdasar pada ketentuan yang ada.

” Namun bila anda telah saya berikan anda masihlah ngotot, anda ingin mancing saya bikin dialog apa duel? Jadi yang ngomong seperti itu penjahat otaknya. Ingin menghasut agar saya berantem. Ya janganlah dong janganlah demikian pengecut. Maka dari itu mereka juga fitnah. Dia menyampaikan saya tak pernah dialog dengan warga. Ada tidak gubernur yang gunakan empat set kursi untuk ketemu orang? Ada tidak gubernur yang dengan warga Kampung Pulo 2-3 kali dialog? ” tambah Ahok.

Tetapi Ahok juga tidak ingin gegabah datang ke tempat yang dia anggap riskan lantaran memanasnya emosi warga, seperti di masalah penertiban lokasi.

” Selalu yang Metromini saya dialog tidak? Mereka kan ngajak saya dialog ke tempatnya. Bila kelak saya kesana bawa tentara polisi anda katakan saya pengecut. Bila saya datang sendiri anda lempar saya, saya ambillah batu lempar balik, kelak anda katakan aniaya. Bila saya berdarah-darah, (kelak) ditepukin, ” tutur dia.