Akhir Arsip G30s Di Buka, Dan Membuktikan Siapa Yang Gulingkan soekarno

Berita Terkini – Berita Terkini,Tiga hari kemarin, Tubuh Intelijen Luar Negeri Amerika Serikat (CIA) buka arsip memo singkat harian untuk presiden (PDB) periode 1961-1965. Surat berita the Washington Post melaporkan, arsip-arsip tentang usaha kudeta di Indonesia, yang sampai kini disebut-sebut didalangi politbiro Partai Komunis Indonesia, termasuk juga type laporan teratur di sampaikan pada pemimpin Negeri Paman Sam.
Ada 19 ribu halaman memo harian CIA yang mengacu UU mesti di buka pada umum, lantaran status rahasia negaranya sudah kedaluwarsa.
Berkaitan info masalah gerakan 30 September di Jakarta, CIA tak pernah dengan cara terbuka mengakui ikut serta, seperti teori sebagian akademisi, umpamanya John Roosa. Dalam memo-memo itu, intelijen AS melaporkan kalau aktor paling utama perseteruan yaitu faksi militer pimpinan Soeharto dan perwira yang setia pada PKI.
Mengacu dalam satu diantara paragraf memo mengenai Gestok 1965, CIA menyebutkan ” Partai Komunis bersiap bentrok dengan tentara dalam sekian hari yang akan datang. Demikian sebaliknya, faksi di militer selalu mencari celah melemahkan kemampuan PKI. ”
CIA berikan referensi Presiden Lyndon B. Johnson supaya menanti pemenang pertarungan politik yang nanti melapangkan jalan untuk Orde Baru itu.
” Kondisi Indonesia sesaat ini membingungkan. Tak ada hasil yang tentu untuk pergantian politik. Belum ada jawaban mengenai adakah peran Soekarno di dalamnya. Dua pihak yang bergerak keduanya sama mengklaim setia pada presiden. ”
Memo itu, walaupun saat ini dapat dibuka, beberapa tetaplah disensor lewat cara kalimat spesifik distabilo putih. CIA menyebutkan ada info yangtetap peka sampai 50 th. saat kedaluwarsa.
Terkecuali info masalah Indonesia, beberapa ribu memo CIA banyak berikan laporan masalah gerakan Uni Soviet. Terutama skandal peletakan rudal balistik di Kuba pada 1962 yang hampir menyebabkan perang nuklir. Uniknya, memo ini sekalipun tak menyinggung pembunuhan Presiden John F. Kennedy di Kota Dallas pada 25 November 1963.
Sebagian sejarawan yakini momen 30 September 1965 yaitu manuver politik berkaitan perang dingin. Sikap Soekarno yang mulai merapat ke Uni Soviet sekurang-kurangnya bikin CIA cemas.
Teori keterlibatan Amerika Serikat itu sekurang-kurangnya dibahas oleh sejarawan Petrik Matanasi, penulis buku, ‘Tjakrabirawa’. Tujuan penculikan yaitu Jenderal yang bertugas di Staf Umum Angkatan Darat (SUAD). Malah, grup G30S yakini Amerika tengah berupaya mengobok-obok Indonesia.
Beberapa jenderal yang diculik beberapa besar tokoh utama memastikan arah perubahan Angkatan Darat. Kolonel Untung, aktor paling utama G30S, berasumsi jenderal-jenderal seperti Ahmad Yani tak setia pada Bung Karno serta dekat dengan Amerika Serikat.
Dalam penjelasan Petrik, Pada 1 Oktober sekitaran jam 02. 00 awal hari 1 Oktober 1965, pasukan Pasopati dari Tjakrabirawa, Brigif I Jaya Sakti serta Batalyon 454/Diponegoro berkumpul di Lubang Buaya. Letnan Satu Dul Arief, memberi arahan pada anak buahnya.
Dalam arahan itu, Dul Arif menerangkan ada skenario Dewan Jenderal yang di dukung CIA, untuk melawan Soekarno. Karena itu begitu utama sekali untuk menangkapi beberapa Jenderal itu untuk menyelamatkan Presiden Soekarno.
Semuanya anggota pasukan cukup yakin dengan wacana ini. Gerakan pasukan ini yang lalu terserang balik oleh komando militer dibawah pimpinan Soeharto, sebagai pemimpin Kostrad.
Sesudah drama penculikan jenderal selesai, Soeharto dengan cara de facto kuasai pemerintahan. Tragedi 1965 selesai menyedihkan lantaran sekurang-kurangnya satu juta warga sipil di pelbagai propinsi yang dituding anggota atau bersimpati pada PKI, hingga dikira mensupport G30S, dibantai dalam periode 18 bln. saja. Beberapa ratus orang dipenjara tanpa ada pengadilan. Pelanggaran HAM berat itu hingga saat ini tak pernah teratasi.
Bantu Share Nya Berita Terkini
Related News

Penjagaan Ketat 24 Jam Makam Bos Wagner Prigozhin
Berita Terkini — Setelah adanya aksi pencurian biola di makam mendiang bos tentara bayaran WagnerRead More

Zelensky: Invasi Rusia Tak Hanya Tentang Ukraina Saja!
Berita Terkini — Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina memberi peringatan pada para pemimpin dunia dalam Sidang UmumRead More
Comments are Closed