Main Menu

Akhirnya Inggris Akui Vaksin Asal China dan India sebagai Syarat Bepergian

Berita Terkini — Inggris menyatakan akan mengakui vaksin Covid-19 buatan China seperti Sinovac dan Sinopharm, hingga Covaxin vaksin adal India sebagai syarat perjalanan antar negara.

Ketiga vaksin tersebut telah mendapat lisensi penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Akan tetapi, selama ini vaksin-vaksin tersebut tidak diakui oleh Inggris sebagai syarat bepergian ke negaranya.

Dilansir dari Reuters, pengakuan dari Inggris tersebut akan mulai berlaku 22 November mendatang. Pengakuan ini juga dinilai akan menguntungkan bagi para pendatang yang telah mendapat vaksin dari Uni Emirat Arab, Malaysia, hingga India.

Sebab, sebagian besar negara tersebut menggunakan ketiga vaksin tersebut dalam program imunisasi Covid-19 nasional.

Aturan ini juga menguntungkan untuk warga Indonesia yang memiliki rencana mengunjungi Inggris. Sebab, vaksin Sinovac adalah salah satu merk vaksin yang banyak digunakan di Indonesia.

Aturan Baru

Kementerian Transportasi Inggris mengatakan, bahwa kini pemerintah tengah menyederhanakan aturan perjalanan antarnegara.

Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson mengungkapkan, dalam aturan perjalanan baru, anak di bawah 18 tahun akan dianggap sudah divaksinasi penuh dan dapat memasuki Inggris tanpa diwajibkan melaksanakan karantina saat kedatangan.

Di akhir Oktober lalu, Inggris telah mencabut sejumlah negara dari daftar merah pandemi Covid-19, termasuk Indonesia.

Jadi, para pendatang dari Indonesia dapat memasuki Inggris tanpa wajib karantina.

Dilaporkan Reuters, Inggris mengurangi negara-negara yang masuk daftar merah mereka, dari yang mulanya 54 negara menjadi 9 negara.

Nantinya, pendatang yang sudah divaksinasi penuh dari negara seperti Afrika Selatan, Brasil, Meksiko, dan Indonesia tak harus menjalani karantina di hotel selama 10 hari setibanya di Inggris.

Inggris sendiri memang berencana memberikan melonggarkan aturan perjalanan dengan menghapus daftar kuning mulai 4 Oktober.

Pendatang yang berasal dari negara-negara di daftar kuning tak lagi diwajibkan melakukan tes Covid-19 selama sudah divaksin secara penuh.

Pemerintah juga mengatakan, mulai akhir Oktober, pengunjung di Inggris tak diharuskan untuk mengikuti tes PCR dua hari usai kedatangan mereka. Namun sebagai gantinya, mereka bisa memilih tes LFD.

Karena pelonggaran ini, diperkirakan  jumlah pemesanan maskapai penerbangan dan agensi perjalanan yang remuk redam selama pandemi Covid-19 akan meningkat.

Pelonggaran yang diberikan ini juga sejalan dengan upaya Johnson memulihkan ekonomi Inggris setelah dibekukan pandemi selama nyaris dua tahun.






Comments are Closed