Ini Alasan Pasukan Rusia Kalah dari Ukraina di Kharkiv
Berita Terkini — Dalam sepekan terakhir ini, pasukan Ukraina berhasil memukul mundur pasukan Rusia di Kharkiv. Per 12 September, mereka berhasil merebut 9.000 kilometer wilayah.
Sebenarnya, Rusia mempunyai persenjataan dan pasukan yang lebih dibanding Ukraina. Lalu, mengapa Rusia bisa kalah di Kharkiv?
Menurut Ivan Kyrychevsky seorang pakar militer di Ukraina mengatakan, salah satu kekalahan Rusia ini disebabkan karena mereka terlalu percaya diri.
“Jelas, para Jenderal Rusia bergantung pada pandangan dunia propaganda Rusia yang dipaksakan kepada mereka,” kata Kyrychevskyi.
Tak sampai di situ, dia juga berujar, “Ini bukan soal meremehkan situasi, ini soal tak menilai keadaan sebenarnya di medan perang.”
Kyrychevsky mengatakan, Rusia bahkan tak dapat mendeteksi Ukraina akan menyerang balik. Ia menganggap pasukan Moskow terlalu percaya diri dengan kekuatan yang mereka punya.
“Terlalu percaya pada kekuatan sendiri, membuat sejumlah jenderal Rusia melakukan kesalahan. Mereka meremehkan kekuatan Ukraina,” kata dia.
Menerima pasokan senjata
Di sisi lain, Ukraina diketahui terus menerima pasokan senjata berat dari Barat. Seperti peluncur roket HIMARS, rudal, drone hingga pesawat dan radar.
Koresponden militer David Axe bahkan sampai mengatakan, bahwa Rusia mengalami kerugian besar.
“[Tentara Rusia] bahkan kehilangan kendaraan dan personel satu batalyon per hari,” terang Axe, seperti dikutip I News.
Taksampai disitu, ada juga faktor pendukung yang mungkin menyebabkan pasukan Rusia di Kharkiv tunggang langgang.
Seperti dikutip dari laporan CNN, banyak tentara Rusia yang bingung dan merasa kecewa.
Selain itu, hal yang berbahaya bagi pemerintah Rusia sebab sistem komando dan kontrol yang runtuh di Kharkiv. Kemudian, para perwira tinggi melarikan diri dari bunker, dan prajurit lain meninggalkan senjata berat saat kabur.
Seperti diketahui, Rusia menjadikan Donbas target utama. Di mana mereka mengerahkan sekitar 32 ribu personel untuk mengepung pasukan Ukraina yang ada di Donetsk.
Akan tetapi, pasukan Rusia menghadapi perlawan yang ekstensif dari tentara Ukraina. Sehingga, mereka harus gagal merebut Barvinkove di wilayah Kharkiv serta menggagalkan juga serangan Huliaipole. Hal ini menyebabkan, rencana mereka untukmengepung besar-besaran Donetsk harus bergeser.
Institut Kajian Perang (ISW) juga mengomentari soal kekalahan Rusia di Kharkiv.
“Ukraina mengubah gelombang perang menjadi menguntungkan,” sebagaimana penilaian ISW, dikutip INews.
Kalahnya pasukan Moskow di Kharkiv bersamaan dengan serangan balik Ukraina, yang mana menunjukkan Rusia gagal menguasai selatan dan timur Ukraina.
Tetapi, mereka mewanti-wanti serangan balik Ukraina kali ini tak akan mengakhiri perang. Lembaga tersebut memperkirakan, mungkin perang akan berlanjut hingga tahun depan.
Related News
Ancaman dari Putin: Akan Serang Ukraina Pakai Oreshnik
Berita Terkini — Presiden Vladimir Putin memberikan ancaman akan menyerang “pusat pengambilan keputusan” di ibu kotaRead More
Usai Gencatan Senjata, Israel Lepaskan Tembakan di Lebanon
Berita Terkini — Beberapa jam usai gencatan senjata dimulai yakni pada Rabu (27/11), tentara Israel melepaskanRead More
Comments are Closed