Main Menu

Berbaju Seperti “Pakaian Dalam” Murid SMA Dipulangkan Sekolah, Ayahnya Tak Terima

Berbaju Seperti "Pakaian Dalam" Murid SMA Dipulangkan Sekolah, Ayahnya Tak Terima

Berita Terkini — Seorang remaja 17 tahun di Kanada dipulangkan dari sekolah gara-gara menggunakan pakaian seperti ” pakaian dalam” dan membuat ayahnya marah. Christopher Wilson, dari Kamloops, British Columbia mengatakan putrinya Karis (17 tahun) pulang dengan menangis karena seorang guru di SMA NorKam mengatakan kepadanya bahwa bajunya mengingatkan sang guru dengan “pakaian dalam”.

Melansir dari laman Metro, pada Sabtu (27/2/2021), remaja itu menggunakan long sleeve dengan model turtle neck yang berwarna putih dan di atasnya menggunakan dress hitam selutut dengan trim renda.

Guru perempuan itu mengatakan bahwa pakaian tersebut “mungkin bisa membuat guru laki-laki merasa tidak nyaman”. Guru SMA itu kemudin memulangkan Karis dari kelas dan membawanya ke kepala sekolah, yang menurut Wilson pihak kepala sekolah setuju pakaian itu “tidak pantas”.

Kepala sekolah tersebut diduga menunjukkan kepada remaja 17 tahun itu kode berpakaian, yang melarang siswa menggunakan pakaian “yang mengganggu pengajaran atau pembelajaran”. Sang ayah mengeluh bahwa putrinya “dipilih” dalam insiden yang ia sebut “tidak masuk akal”.

Sebuah unggahan viral di Facebook dari Wilson berbunyi, “Hari ini, putri saya dipulangkan karena mengenakan pakaian yang membuat guru perempuan dan guru laki-lakinya “merasa tidak nyaman”.

“Di depan kelas dia diberitahu bahwa dia harus meninggalkan kelas dan membawanya ke wakil kepala sebelum dia pulang sambil menangis,” tulis Wilson.

“Setelah bertanya kepadanya bagaimana dia ingin saya menanganinya, dia berkata dia ingin memastikan hal semacam ini tidak terjadi pada siswa-siswa lainnya,” lanjutnya.

“Harap mendukung Karis dan saya serta memastikan bahwa mereka yang terlibat dimintai pertanggungjawaban dan ini tidak akan pernah terjadi lagi,” ucapnya.

Ayah dari murid SMA itu menambahkan bahwa dirinya sakit hati dengan sekolah.

“Saya kecewa dengan sistemnya. Saya sangat kecewa dengan hal ini yang terjadi pada 2021. Dia dipulangkan dengan mengenakan gaun indah dan turtleneck,” ujarnya.

Sehari setelah murid SMA itu dikeluarkan dari kelas, teman-temannya melakukan walk-out untuk menunjukkan dukungan. Setelah sang ayah mengeluh, kepala sekolah tersebut diduga mengatakan kepadanya bahwa guru yang mengirim Karis pulang adalah “sekolah yang agak kuno”.

Wilson mengatakan wakil kepala sekolah dan kepala sekolah telah menangani situasi dengan baik, sementara pengawas distrik sekolah telah menghubungi, CBC News. Seorang juru bicara distrik sekolah mengatakan kepada media lokal bahwa mereka menanggapi masalah itu dengan sangat serius, tetapi tidak dapat mengomentarinya.

Mereka menolak untuk mengidentifikasi guru atau membuatnya tersedia untuk wawancara, mengutip undang-undang privasi Kanada ke MailOnline. Juru bicara menambahkan bahwa asosiasi profesional guru dalam Kementerian Pendidikan British Columbia akan melakukan “tinjauan internal” terhadap masalah tersebut.

Pernyataan dari Dr Terry Sullivan, pengawas sekolah, berbunyi, “School District No. 73 (Kamloops-Thompson) mengetahui insiden yang berkaitan dengan siswi kelas 12 dan aturan berpakaian di NorKam Secondary pada 23 Februari 2021.”

“Kami memahami orangtua prihatin dengan apa yang terjadi pada putrinya di sekolah kemarin,” ucapnya.

“Kami juga prihatin dengan tuduhan ini dan menanganinya dengan serius. Insiden tersebut saat ini sedang ditinjau. Kami tidak akan mengomentari insiden tersebut secara spesifik,” ungkapnya.

“Setiap kali orang tua mengkhawatirkan anak mereka di sekolah, kami ingin bekerja dengan mereka untuk hasil terbaik bagi siswa,” imbuhnya.






Comments are Closed