Main Menu

Kasus Covid Meninggi, Korut Abaikan Bantuan Pihak Asing

Berita Terkini — Walaupun sudah ada dua juta suspek kasus Covid-19 dalam waktu singkat, Korea Utara masih mengabaikan tawaran bantuan asing. Di mana tawaran tersebut datang dari Amerika Serikat hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Amerika Serikat dan Korea Selatan mengungkapkan, jika mereka masih belum menerima respons dari Korut terkait tawaran bantuan mereka.

Tidak hanya itu, WHO dan UNICEF juga sudah menawarkan bantuan kepada Korut, namun masih belum mendapatkan balasan.

Ancaman untuk Korut

Sementara itu, virus corona yang kini menggila di Korut dianggap membawa ancaman tersendiri bagi mereka. Mengingat mayoritas penduduk negara tersebut belum mendapatkan vaksin. Belum lagi, struktur kesehatan mereka yang kekurangan obat-obatan dan peralatan dasar.

Di tengah keterbatasan dan ancaman pandemi ini, Korut hanya mengandalkan bantuan dari satu pihak, yaitu China.

Dilaporkan, Maskapai Korut, Air Koryo, mengirimkan pesawat mereka ke China untuk mengangkut bantuan penanganan pandemi.

Lalu, apakah Korut akan meminta bantuan internasional, termasuk WHO, untuk mengatasi pandemi Covid-19?

Menolak Bantuan

Dan Chung selaku Direktur eksekutif lembaga bantuan Kristiani Crossing Borders menilai, Korut kemungkinan bakal menolak bantuan asing. Di mana mengindikasikan negara tersebut tak ingin sisi bobrok mereka terlihat.

“Itu menunjukkan bahwa entah Korea Utara belum siap menerima vaksin karena keterbatasan mereka, seperti kekurangan kulkas, atau karena mereka tidak ingin menunjukkan kebobrokan wilayah pinggir negara mereka,” ujar Chung kepada Al Jazeera.

“Saya menebak alasannya kombinasi dari keduanya.”

Sementara itu, pengamat lain yang pernah menjadi Duta Besar Inggris untuk Korut, Alastair Morgan mengatakan, negara itu takut menerima bantuan sebab mereka tak mau bergantung. Selain itu, mereka juga tidak mau memberikan akses informasi bagi negara musuh.

“Ini konsisten dengan upaya mencapai autarki [pembatasan ekonomi] setelah kegagalan pertemuan Hanoi,” ujar Morgan.

Morgan melihat dari upaya dialog denuklirisasi antara Kim Jong-un dan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang kini terhenti.

Bukan cuma itu, menurut Morgan, tak menutup kemungkinan banyak permasalahan lain yang membuat Korut tak mau menerima bantuan dari pihak asing.

“Saya pikir banyak alasan soal ini, termasuk upaya rezim DPRK untuk mengontrol masyarakat mereka dan akses informasi terkait rezim, dan dunia luar, dan upaya mereka mengatur dunia luar,” terangnya.

 






Comments are Closed