Dikepung Pasukan Khusus Turki, Pemimpin ISIS Tewas Ledakkan Diri
Berita Terkini — Baru menjabat enam bulan, Pemimpin ISIS, Abu Hussein al-Qurashi yang baru menjabat selama enam bulan, melakukan aksi bunuh diri dengan meledakkan rompi bom, usai dikepung pasukan khusus Turki di Suriah pada akhir pekan lalu.
Seorang pejabat keamanan Turki menceritakan, Qurashi meledakkan diri setelah pasukan khusus Organisasi Intelijen Nasional (MIT) berhasil mengepung gedung tempat dirinya bersembunyi di dekat Kota Jandaris.
Mulanya, pasukan MIT sempat mendesak Qurashi untuk menyerahkan diri sebab gedung tersebut sudah terkepung penuh. Akan tetapi, Qurashi menolak. Ia pun kemudian mengaktifkan rompi bunuh diri yang sudah dia pakai.
Dari sejumlah foto yang diambil pasukan khusus Turki, memperlihatkan gedung beratap merah itu hancur sebagian.
Beberapa foto juga memperlihatkan puing metal yang berserak di halaman depan yang dihiasi air mancur kecil, berlatar tanah merah dan pohon zaitun.
Dengan meninggalnya Qurashi ini, para pengamat memprediksi bahwa pemimpin baru akan segera diumumkan ISIS. Orang tersebut juga akan menjadi pemimpin keempat ISIS dalam beberapa tahun terakhir.
Diketahui ISIS belakangan ini memang terus gonta-ganti pemimpin sebab selalu menjadi target intelijen asing.
Qurashi sendiri baru menjabat pada November tahun lalu, usai kematian pemimpin sebelumnya, yakni Abu al-Hasan al-Hashimi al-Qurashi.
Kematian Para Pemimpin ISIS
Menurut laporan Bloomberg, Turki mengklaim telah menangkap Abu al-Hasan di Istanbul pada 26 Mei 2022. Akan tetapi, ISIS membantah kabar tersebut.
Kemudian pada November, ISIS mengumumkan Abu al-Hasan tewas dalam pertempuran. Komando Pusat Amerika Serikat juga membenarkan kematian Abu al-Hasan.
Bukan hanya pemimpin seperti Abu al-Hasan dan Qurashi, beberapa anggota senior ISIS juga telah menjadi target operasi intelijen negara-negara asing yang kerap bekerja sama.
Misalnya saja pada bulan lalu, Turki memfasilitasi seorang agen Irak untuk masuk ke Suriah. Kemudian agen tersebut menggiring pemimpin senior ISIS, Khaled al-Jabouri, dari Turki ke Suriah.
Setelah tiba di Suriah, al-Jabouri harus tewas dalam serangan drone AS. Saat serangan berlangsung, kelompok bersenjata yang didukung Turki menangkap dua anggota ISIS pembawa pesan untuk al-Jabouri.
Operasi-operasi seperti ini pun semakin mengerdilkan ISIS. Di mana kelompok yang sempat menebar teror luas itu diperkirakan akan kian tak signifikan.
Related News
30 Pejabat Korut Ditembak Mati Imbas Gagal Atasi Banjir
Berita Terkini — Diberitakan, Kim Jong Un memerintahkan eksekusi mati beberapa pejabat pemerintah Korea Utara, setelah bencanaRead More
Doa Paus Fransiskus untuk RI: Semoga Allah Memberkati dengan Perdamaian
Berita Terkini — Paus Fransiskus yang merupakan Pemimpin gereja Katolik dunia mendoakan masa depan bangsa Indonesia. PausRead More
Comments are Closed