Main Menu

Elektabilitas Ahok Menurun di Survei LSI, Hanura: Itu Karena Dampak 4 November

Elektabilitas Ahok Menurun di Survei LSI, Hanura: Itu Karena Dampak 4 November

Beritaterkini.orgBerita Terkini, Jakarta – Partai Hanura menyebut turunnye elektabilitas pasangan Ahok dan Djarot di Pilgub DKI saat ini merupakan wajar. Hal itu tidak dapat terlepas dari dialog kontroversial Ahok di Kepulauan Seribu.

“Ya sangat wajar sebagai dampak dari dugaan penistaan agama yang menimpa Ahok, dan pastinya dampak dari 4 November, kita akui itu,”ucap Anggota Dewan Pengarah Tim sukses Ahok dan Djarot.

Tetapi menurut Dadang situasi bisa cepat berubah usai gelar perkara terbuka nanti. Kalau Ahok tidak terbukti bersalah, elektabilitas Ahok bakal naik cepat kembali.

“Tetapi ada faktor yang bakal menentukan elektabilitas selanjutnya, yakni gelar perkara terbuka. Kalau dalam gelar perkara terbuka ternyata Ahok tidak cukup bukti melakukan dugaan penistaan, pasti akan terjadi kenaikan signifikan terhadap elektabilitas Ahok,”ucapnya.

Sementara ini, menurutnya, ada semacam opini dalam arus besar kalau Ahok bersalah. Hal ini yang kemudian dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan di Pilkada.

“Tapi kalau proses hukum membuat semua jelas, dan ternyata kemarahan ummat Islam itu sebagai akibat dari video yang diedit oleh Buni Yani maka dengan sendirinya akan terjadi kenaikan elektabilitas,”ucap dia.

Sebelumnya, sesudah penetapan pasangan calon oleh KPU DKI dan aksi demo 4 November lalu, elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menurun. Hasil survei LSI pimpinan Denny JA mencatat, elektabilitas pasangan petahana turun 6,8 persen.

“Elektabilitas pasangan ini (Ahok dan Djarot) kian terus menurun. Dalam sebulan elektabilitas Ahok turun 6,8 persen. Maret 2016 elektabilitas Ahok dan Djarot 59,3 persen, Juli 49,1 persen, Oktober 31,4 persen dan November ini 24,6 persen,”ucap peneliti LSI Adjie Alfaraby.

Survei yang dilakukan oleh LSI dengan pengumpulan data mulai 31 Oktober sampai 5 November 2016 dengan jumlah responden 440 responden di wilayah DKI. Survei menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 4,8 persen. Survei dilakukan dengan biaya sendiri.

Agus dan Sylviana berada di peringkat dua dengan perolehan 20,9 persen, sedangkan pasangan Anies dan Sandiaga elektabilitasnya tercatat 20 persen. Sedangkan angka swing voters atau belum menentukan pilihan yakni 34,5 persen dan naik 6,3 persen kalau dibandingkan pada Oktober 2016 yakni 28,2 persen.

Bantu Share Nya Berita Terkini.






Comments are Closed