Main Menu

Elektabilitas Ahok Menurun, PPP: Kami Tambah Semangat!

Elektabilitas Ahok Menurun, PPP: Kami Tambah Semangat!

Beritaterkini.orgBerita Terkini, Jakarta – Elektabilitas kandidat petahana Gubernur DKI Basuki T Purnama alias Ahok mengalami penurunan menurut survei paling akhir. PPP yang telah meyakinkan tidak bakal mengusung Ahok itu mengklaim tambah semangat.

“Kalau elektabilitas petahana mengalami penurunan jadi koalisi partai-partai yang tidak mengusung, termasuk PPP tambah semangat,”ucap Sekjen PPP Arsul Sani.

Salah satunya survei terbaru Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi serta Kajian Opini Publik Indonesia) yang launching Rabu (14/9), elektabilitas Ahok sekarang ini tercatat 41,6 persen. Tidak banyak terpaut jauh, elektabilitas Tri Rismaharini naik jadi 30 %.

Selanjutnya yang mengalami peningkatan yakni Rizal Ramli menjadi 8 persen menggungguli kandidat cagub Gerindra, Sandiaga Uno di angka 7 persen.

Sejak Partai Gerindra dikabarkan memasangkan duet Sandiaga dengan politisi PKS Mardani, PPP mulai mengambil langkah mundur. PPP juga berpindah pada poros alternatif berbarengan PKB, PAN, dan Partai Demokrat.

“Walau Sandiaga dan Mardani belum fix, empat partai lain yang secara resmi belum deklarasi calonnya ini dalam perbincangan intensif. Demokrat, PPP yang kursinya keduanya sama 10, PKB serta PAN,”jelas Arsul.

“Tidak tertutup kesempatan kalau Sandi dan Mardani itu jadi fix jadi bakal calon ketiga yang akan diusung oleh 3 atau 4 partai,”tambah dia.

Dari poros alternatif tampak nama Yusril Ihza Mahendra yang sudah mulai sejak jauh hari masuk di bursa cagub DKI. Ke empat partai itu cuma tinggal mengulas nama cawagub-nya.

“Kan tempo hari PAN usul Pak RR, kita hormatilah. Sedang kita ulas dalam hari-hari ini. Cuma kalau PPP dan saya juga meyakini ini semangatnya Demokrat juga, untuk cawagub itu kita cenderung pilih orang yang punya rekam jejak birokrasi terutama di DKI,”jelas anggota Komisi III DPR itu.

Di banding Sekretaris Daerah DKI Saefullah, PPP lebih memilih Deputi Gubernur Sylviana Murni. Karena menurut Arsul, Sylviana dikira lebih mempunyai pengalaman birokrasi.

“Karena dari segi obyektivitas track recordnya Bu Sylviana di Birokrasi lebih panjang dan varian. Pernah jadi Kadisdik, Walikota, Kepala Satpol PP, serta dia wanita. Jadi mewakili wanita, itu utama,”ucap Arsul.

“Bekas None Jakarta juga, jadi walaupun usia udah 58 itu masih enak dilihat. Kalau PPP lebih mendukung bu Sylviana. Kalau Bu Sylviana ini enggak terasosiasikan dengan partai manapun. Kalau Pak Saefullah masihlah ada asosiasinya, sekurang-kurangnya masihlah ada persepsi orang dengan PKB,”tambah dia.

Sedangkan itu kalau Sandiaga dan Mardani maju, keduanya dinilai masih sama-sama belum mempunyai pengalaman birokrasi. Untuk itu PPP lebih memilih untuk berada di pasangan baru.

“Partai lain melihat Pak Sandi itu meski ada di Gerindra dia politisi profesional. Bukan politisi murni seperti Pak Mardani yang memang merupakan kader PKS. Kan birokrasi di DKI banyak dan besar. DAn bakal mengelola APBD yang heboh dari Rp 70 T,”ucap Arsul.

“Kalau dua-duanya Gubernur dan wakil gubernur enggak punya pengalaman. Artinya bagi PPP ktia enggak mengedepankan ego kepartaian. Karena kalau bener, yang saya omongin pak Yusuf Mansyur terus,”tutupnya sambil bercanda.

Bantu Share Nya Berita Terkini.






Comments are Closed