Main Menu

Geger! Ukraina Ketahuan Sadap Telepon Tentara Rusia Sejak Awal Invasi

Berita Terkini — Diketahui secara diam-diam, Ukraina menyadap telepon tentara Rusia selama invasi berlangsung. Dalam pembicaraan tersebut, tentara Rusia terdengar menumpahkan rasa frustrasi mereka.

Keluhan dan rasa frustasi mereka terekam dalam ribuan audio telepon yang disadap intelijen Ukraina pada awal invasi. Kemudian, kepada The New York Times, Ukraina membocorkan audio tersebut.

Keluhan tentara Rusia

Di dalam salah satu audio, terdengar tentara Rusia yang mengeluhkan kemustahilan perintah Putin untuk bisa merebut Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

“Putin bodoh. Dia mau merebut Kyiv, tapi tak mungkin kita dapat melakukannya,” ujar seorang tentara Rusia bernama Aleksandr.

Selain itu, pada rekaman lain, terdengar seorang tentara Rusia bernama Aleksey yang berkeluh kesah kepada temannya. Di mana dia tak tahu sama sekali akan dikirim berperang ke Ukraina.

“Saya tak tahu ini akan terjadi. Mereka bilang kami hanya akan latihan. Orang-orang bangsat ini tak memberi tahu apa pun,” ungkapnya.

Pada rekaman yang lain juga menunjukkan perasaan frustrasi para tentara di tengah kekurangan alutsista, sementara gempuran Ukraina semakin kuat.

“Apa lagi yang bisa dikatakan? Kapan dia akan menyelesaikan ini semua, Putin? Persetan,” ucap tentara bernama Ilya pada rekannya.

Tak sampai di situ, Ilya juga berkata, “Dia bilang semua akan sesuai dengan rencana. Dia benar-benar salah.”

Sementara itu, pembicaraan seorang tentara bernama Sergey mengungkapkan dengan benar situasi Rusia saat mulai terdesak.

“Posisi kami benar-benar buruk. Kami sudah tinggal bertahan. Perlawanan kami stagnan,” curhat Sergey pada ibunya.

Lalu kepada seorang teman, Sergey menceritakan jika banyak tentara cadangan yang berjalan di depan mereka. Para tentara iyu pun tertembak

Pembicaraan ini juga mengungkapkan kesalahan- kesalahan koordinasi tentara Rusia yang jadi blunder terbesar dalam invasi ini.

“Pasukan kami sendiri menembaki kami. Mereka mengira kami musuh. Kami pikir kami bakal mati,” ujar tentara bernama Nikita pada kekasihnya.

Saat keadaan semakin terdesak, persenjataan Rusia juga sudah tak memadai untuk melawan Ukraina yang didukung alutsista dari NATO.

“Beberapa teman mengambil senjata dari jasad tentara Ukraina. Senjata NATO mereka lebih baik dari punya kami,” tutur Sergey pada kekasihnya.

The New York Times sendiri hanya merilis rekaman percakapan telepon pada awal masa invasi. Akan tetapi, keluhan-keluhan ini dirasa bisa mencerminkan kekacauan strategi perang Rusia yang membuat mereka semakin terdesak.






Comments are Closed