Hindari Penambahan Kasus Varian Omicron, Inggris Lakukan Pembatasan
Berita Terkini – Virus Covid-19 memunculkan varian yang baru yaitu, varian Omicron. Varian ini juga kembali membuat khawatir banyak negara. Salah satunya negara Inggris.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, virus Covid-19 varian Omicron ini menyebar lebih cepat dibandingkan varian Covid-19 lain yang terdeteksi hingga saat ini, Rabu (8/12).
“Kita kini mendapati varian Omicron, varian yang menyebar jauh lebih cepat dibandingkan varian lain yang kita lihat sebelumnya, dan itu yang perlu kita fokuskan,” kata Johnson.
“Maka dari itu, saya meminta semua orang pergi mendapatkan suntikan booster mereka secepat mungkin ketika mereka disuruh,” imbuhnya.
Pembatasan Sosial
Sementara itu, dikutip dari Associated Press, Johnson juga mengumumkan, bahwa pengetatan pembatasan sosial juga kini dilakukan untuk mengendalikan penyebaran varian Omicron di Inggris.
Salah satu bentuk pengetatan tersebut adalah memberlakukan kerja di rumah. Tidak hanya itu, Inggris juga mengharuskan penggunaan kartu Covid-19 untuk masuk ke club malam dan menghadiri acara besar.
“Menjadi semakin jelas bahwa Omicron bertumbuh jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta dan itu menyebar sangat cepat di berbagai belahan dunia. Yang paling mengkhawatirkan, ada bukti bahwa waktu penggandaan Omicron saat ini bisa terjadi antara dua dan tiga hari,” ujar Johnson dalam konferensi persnya.
Pengetatan pembatasan ini diketahui akan memberikan waktu bagi pemerintah Inggris untuk menyuntikkan vaksin booster ke lebih banyak orang. Pengetatan pembatasan ini akan mulai diberlakukan pada Senin (13/12).
Kasus Varian Omicron di Inggris
Johnson juga mengungkapkan, hingga kini sudah ada 568 kasus varian Omicron yang terkonfirmasi di Inggris. Akan tetapi, angka kasus tersebut dikatakan bisa jadi lebih tinggi.
Johnson menambahkan, walaupun masih belum ditemukan data terkait kematian akibat varian baru ini, ada potensi jika varian ini dapat membahayakan. Ini dikarenakan angka rawat inap di Afrika Selatan yang semakin tinggi.
Diketahui jika Afrika Selatan adalah negara pertama yang mendeteksi varian Omicron.
Para peneliti yang ada di Badan Keamanan Kesehatan Inggris memprediksi, varian Omicron bisa jadi varian dominan di negara itu dalam waktu dua sampai empat minggu. Mereka juga mengatakan, mayoritas kasus varian ini berada di London dan wilayah selatan Inggris.
Dikutip dari data pemerintah pada Kamis (9/12), adanya penambahan angka kasus Covid-19 harian di Inggris yang mencapai 50.867 kasus. Di mana sebanyak ada 148 kematian baru akibat infeksi virus corona juga dilaporkan pada hari yang sama.
Related News
Dukungan Obama ke Kamala Harris
Berita Terkini — Barack Obama, mantan Presiden Amerika Serikat (AS), mengecam mantan presiden Donald Trump dalam kampanye di negaraRead More
Timur Tengah Makin Kacau, Israel Gempur Ibu Kota Suriah
Berita Terkini — Pada Selasa (8/10), Israel melancarkan serangan udara, di mana menargetkan sebuah bangunan tempatRead More
Comments are Closed