Main Menu

Ini Duit 100 Triliun Paling Tak Bernilai di Dunia dan Dolar adalah raja

Berita Lyfestyle – Berita Lyfestyle, Ada benang merah pada dolar AS, pound sterling Inggris, rand Afrika Selatan, rupee India, yen Jepang serta yuan China.

Semuanya mata duit itu adalah alat ganti resmi yang dipakai di Zimbabwe, sebagai jalan keluar permasalahan hiperinflasi yang menempa negara itu.

Menurut satu laporan yang diambil dari CNN, mulai sejak th. 2009, Zimbabwe mulai memakai mata duit negara lain sebagai alat ganti.

Duit negara itu terlewatkan, tidak bermanfaat, sesudah hiperinflasi kian lebih 5 ribu % — mengakibatkan alat ganti itu hampir tak ada nilainya.

Menurut Gubernur Bank Sentral Zimbabwe, John Mangudya, pemakaian banyak mata duit itu menyebabkan tingkat deflasi -2. 3%.

” Kami mulai memakai banyak mata duit untuk menyetabilkan keuangan serta inflasi juga alami penurunan sampai 0 % serta itu adalah satu keajaiban, ” kata Mangudya.

Sebelumnya memakai banyak mata duit, Zimbabwe memiliki pecahan duit kertas Z$ 100 triliun serta Z$ 1 triliun. Duit kertas itu dapat ditukar ke dolar Amerika Serikat sebelumnya April 2016.

Tetapi, walau angkanya fantastis, nominal Z$ 100 triliun serta Z $1 triliun cuma bernilai kurang dari US$1.

Saat inflasi meraih 230 juta % pada th. 2009, Bank Negara Zimbabwe — yang populer dengan ketakmampuannya menahan meroketnya hiperinflasi — menyebutkan US dolar sebagai mata duit resmi negara mereka.

” Kondisinya begitu bikin trauma, kami tak memiliki senjata untuk melawan krisis ekonomi, ” kata Mangudya.

Walupun demikian, negara yang populer dengan tempat pertanian yang subur itu tetaplah lakukan pencetakan duit. Harga nya beralih tiap-tiap menit, menyebabkan pergantian fluktuasi sebagai satu diantara dampak hiperinflasi.

” Begitu mengerikan, kau mesti membayar dahulu kopi yang dibeli sebelumnya meminumnya, supaya harga nya tak naik mendadak, ” kata seseorang pelaku bisnis, Shingi Minyeza.

Dolar adalah raja

Pada sekarang ini, dolar AS yaitu mata duit yang dipakai di Zimbabwe, namun mata duit lain juga di terima.

” Kami terima mata duit lain juga. Bila impor serta ekspor dari Afrika Selatan, dapat memakai rand, bila mengimpor dari China, dapat memakai yuan. Dolar AS yaitu mata duit cadangan kami, ” kata John.

Nampaknya, Zimbabwe belum merencanakan untuk mengenalkan mata uangnya sendiri. Untuk sekarang ini, negara itu memiliki duit logam yang dimaksud bonds.

Semasing bonds dapat disamakan dengan koin dolar. Menurut laporan, duit logam itu menyebar di semua daerah dengan nilai sekitaran US$ 13 juta.

Akhir-akhir ini, bank Zimbabwe mulai cetak duit kertas bond, yang nilainya disetarakan dengan olar Amerika Serikat sampai US$ 20.

Bantu Share Nya Berita Lyfestyle






Comments are Closed