Berita Otomotif – Berita Otomotif, Sekarang ini peredam kejut sepeda motor bagian depan yang populer adalah suspensi teleskopik konvensional. Walaupun demikian, suspensi ini bukanlah satu-satunya peredam yang dikenal di dunia sepeda motor.

Salah satu suspensi jenis lain adalah shock upside down. Suspensi ini biasanya ada pada sepeda motor berperforma tinggi. Akan tetapi adapula motor sport standar yang telah memasang alat ini, misalnya Yamaha Xabre.

Pada suspensi upside down, posisi inner tube atau pipa kecil berada di sisi bawah, sementara outer tube atau pipa yang lebih besar ada di sisi atas. Jadi, rupanya seperti suspensi konvensional yang dibalik.

Lalu, apa kelebihan suspensi tipe ini ketimbang suspensi biasa? Apa pula kekurangannya? Tovan, mekanik Bengkel Shock Semarang yang terletak di Jalan Raya Bogor, KM 27, Jakarta Timur, mengemukakan kalau kelebihan suspensi ini terasa apabila motor dikendarai pada kecepatan tinggi.

“Biasanya apabila buat motor sport (berkecepatan tinggi), tidak goyang. Makanya memang kurang cocok apabila dipakai di motor sehari-hari yang kerap terkena macet.” ujar Tovan.

Hal ini, kata Tovan, disebabkan karena posisi tabung atas yang lebih besar. Posisi ini membikin suspensi sanggup meredam lebih banyak getaran ketimbang jenis teleskopik konvensional.

Di samping itu, shock ini juga mempunyai kelemahan, yakni `bantingan` yang lebih keras, apalagi jika melewati jalanan yang rusak. “Jadi suspensi ini agak mudah penyok dan patah.” ungkap Tovan.

Karena itu, kata Tovan, suspensi itu tidak pas di semua tipe motor. Motor yang pas buat suspensi ini mesti memiliki bobot yang ringan.

Kekurangan lain suspensi upside down adalah harganya yang mahal. “Kelemahan lainnya itu tidak semua orang bisa beli. Bayangkan saja, ada suspensi yang buat Ducati harganya sampai Rp 48 juta. Pasangnya saja biayanya Rp 200 ribu. Padahal secara teknis sama saja dengan suspensi biasa.” tutur Tovan.

Bantu Share Nya Berita Otomotif