Main Menu

Jelang Pemilu Mei 2023, Raja Thailand Bubarkan Parlemen

Berita Terkini — Diberitakan, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mengesahkan dekrit untuk membubarkan parlemen, menjelang pemilihan umum pada Mei yang akan datang.

“Ini adalah kembalinya kekuasaan pengambilan keputusan politik kepada rakyat, untuk melanjutkan pemerintahan demokratis dengan raja sebagai kepala negara,” sebagaimana bunyi dekrit, dikutip dari Reuters.

Pembuatan dekrit ini dibuat menjelang pemilu Thailand yang akan diadakan pada Mei. Berdasarkan aturan, pemilu harus diadakan 45 hingga 60 hari, usai pembubaran parlemen.

Namun, hingga kini belum ada tanggal pasti kapan pemilu akan digelar. Tetapi, kepada Reuters, sumber pemerintah Thailand mengatakan bahwa pemungutan suara rencananya akan dilakukan pada 14 Mei.

Menurut sistem demokrasi Thailand, pemilu akan dilakukan untuk memilih anggota parlemen. Di mana nantinya anggota parlemen yang terpilih bersama Senat akan menunjuk perdana menteri di akhir Juli mendatang.

Paetongtarn Shinawatra

Paetongtarn Shinawatra dari partai oposisi berada di urutan pertama sebagai calon perdana menteri, dengan perolehan suara mencapai 38,2 persen dalam survei yang dirilis pada akhir minggu lalu.

Sementara dalam survei yang dilakukan oleh National Institute of Development Administration (NIDA), PM yang sudah berkuasa semenjak 2014, Prayuth Chan-ocha, menduduki posisi ketiga.

Prayuth Chan-ocha

Diperkirakan, Prayuth akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu kali ini. Menurutnya, ia sudah melakukan banyak hal selama bertahun-tahun dalam masa pemerintahannya.

“Anda harus bertanya kepada orang-orang apakah mereka puas atau tidak… Saya telah melakukan banyak hal selama bertahun-tahun,” kata Prayuth.






Comments are Closed