Jusuf Kalla ” Petani Di Negeri Kita Ini Tidak Pernah Makmur “
Berita Terkini – Berita Terkini,Beras Merupakan makanan pokok orang-orang Indonesia. Komoditas ini begitu utama dalam keberlangsungan hidup orang-orang.
Meski sekian, petani pada sebagai produsen beras di tanah air hidupnya tak pernah makmur. Pasalnya, pendapatan yang diterimanya setiap panen juga kecil.
Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), menyampaikan hal semacam ini yang perlu jadi perhatian pemerintah. Pemerintah lewat Bulog mesti dapat memberi harga yang sesuai sama untuk petani, namun juga tak memberatkan orang-orang.
” Jadi pemerintah tentukan batasan atas bawah buat jagalah itu. Walaupun di Indonesia, produsen padi itu tak pernah makmur. Pendapatan petani padi tak pernah diatas UMP (Gaji Minimal Propinsi). Jadi dibawah UMP, ” kata JK, di acara syukuran HUT ke-49 Bulog di kantor pusat Bulog, Jalan Gatot Subroto,
” Petani 1 hektar bisa 5 ton padi. Harga Rp 4 000 per kg bermakna bisa 20 juta. Dipotong cost dia jadi bisa Rp 12 juta. Kasih dibagi 4 orang, kecil jadinya, ” lebih JK.
JK memohon Bulog dapat menyeimbangkan harga pada petani serta pembeli. Sebab, bila harga sangat tinggi di satu pihak, bakal mengakibatkan kerusakan tatanan yang telah jalan.
Bila harga sangat rendah, petani tidak ingin lagi tanam padi lantaran dapat rugi. Ujung-ujungnya, negara mesti impor untuk penuhi keperluan dalam negeri.
” Di Mesir pengekspor gandum paling besar pada saat lantas, saat ini jadi pengimpor paling besar. Dikontrol harga sangat rendah, mengakibatkan harga rendah, petani malas tanam gandum. Petani tak tertarik lagi tanam gandum. Berarti dia Mesir salah dalam keseimbangan dalam kebijakan harga. Baik buat customer juga menarik buat produsen, Ucap Jusuf Kalla
Bantu Share Nya Berita Terkini
Related News
Timur Tengah Makin Kacau, Israel Gempur Ibu Kota Suriah
Berita Terkini — Pada Selasa (8/10), Israel melancarkan serangan udara, di mana menargetkan sebuah bangunan tempatRead More
25 WNI Berhasil Dievakuasi dari Lebanon Melalui Suriah
Berita Terkini — Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia mengatakan, sekitar 25 warga negara Indonesia (WNI) berhasilRead More
Comments are Closed