Main Menu

KEMBALI MUNCUL DI WUHAN , PEMERINTAH CHINA KEMBALI LAKUKAN PEMBATASAN

Berita Terkini — Pandemi kembali menyerang Wuhan. Hal ini berdampak besar pada masyarakat disana. Dampak dari kembali naiknya pandemi Covid 19 adalah terjadinya panic buying.

Panic buying atau pembelian berlebih dikarenakan kepanikan ini tidak dapat terhindarkan. Penduduk Wuhan beramai-ramai menyerbu supermarket. Ini cukup dimaklumkan mengingat kekhawatiran diadakan kembali kebijakan lockdown setelah ditemukan kembali tujuh kasus Covid-19.

Warga berbondong-bondong melakukan panic buying. Masyarakat mulai menyerbu ke pasar-pasar tradisional, swalayan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Kekhawatiran pemerintah China akan kembali menerapkan lockdown menyelimuti masyarakat. Hal ini dikarenakan apabila lockdown terjadi masyarakat akan kesulitan mendapatkan barang-barang kebutuhan.

Mereka membeli bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga. Bahan makanan serta kebutuhan rumah tangga tersebut digunakan sebagai persiapan saat aturan lockdown wilayah dilakukan. Pada tahun lalu ketika kasus virus corona merebak di kota Wuhan, Wuhan menjadi kota yang sepi aktivitas dan terkesan kota mati.

Menanggapi kejadian tersebut pemerintah menjamin stok barang-barang kebutuhan. Hal ini guna menghindari kekhawatiran berlebihan dari masyarakat.

“(Kami akan)menenangkan suasana panik penduduk kota,” kata salah satu pejabat Selasa (3/8) dikutip dari UK Express.

Ia juga memastikan bahwa toko-toko telah diatur agar harga dan rantai pasokan kebutuhan tetap stabil. Peran serta pemerintah dalam hal tersebut guna mencegah terjadinya kelangkaan barang dan melambungnya harga

 

Kasus Baru di Wuhan

Sebelumnya, pihak berwenang Wuhan mengumumkan telah menemukan tujuh kasus Covid-19 lokal baru. Penemuan tersebut terjadi pada hari Senin (2/8).Pemerintah setempat langsung melakukan langkah cepat dengan meluncurkan pemeriksaan seluruh penduduk Wuhan untuk mendeteksi persebaran virus corona lebih jauh.

“Dengan cepat meluncurkan testing asam nukleat komprehensif untuk seluruh penduduk,” ujar pejabat senior Wuhan, ungkap Li Tao dalam konferensi pers dikutip AFP, Selasa (3/8).

Penemuan kasus baru itu memecah rekor Wuhan yang sebelumnya tak melaporkan kasus selama satu tahun. Nihilnya kasus di kota itu, karena pemerintah menetapkan penguncian wilayah yang ketat pada awal 2020 lalu.

Tak hanya dengan melakukan tracing dengan cepat. Pemerintah cina juga memperketat kedatangan luar negeri sebagai salah satu cara untuk mengendalikan kenaikan kasus infeksi virus corona (Covid-19) di dalam negeri. Operasional moda transportasi umum di beberapa kota di China untuk sementara dihentikan dan para penduduk diminta tidak bepergian jika tidak ada urusan mendesak.

Kebijakan pengetatan kedatangan pendatang itu juga diterapkan di kawasan perbatasan China. Kasus Covid-19 di China kembali bertambah setelah ditemukan klaster bandara di Nanjing. Mulanya, sembilan petugas kebersihan di bandara itu teridentifikasi positif Covid-19. Para petugas bandara itu disebut tertular Covid-19 setelah membersihkan pesawat yang baru tiba dari Rusia dan membawa penumpang positif virus corona.

Wuhan sempat menjadi episentrum Covid-19, sebelum virus itu meluas ke negara-negara lain. Dan bermunculan banyak isu terkait menyebarnya virus corona dikota tersebut. Kemunculan kasus baru Covid, tak hanya terjadi di Wuhan. Sejumlah wilayah di China juga mengalami hal serupa akibat varian Delta. Pemerintah China kemudian memutuskan kembali menerapkan sejumlah pembatasan guna mencegah laju penyebarannya.

“Sekuensing genom virus menemukan semua strain sebagai varian Delta yang sangat menular, dan kota-kota yang dilanda peningkatan baru-baru ini sudah mengambil tindakan untuk mengekang penyebaran virus corona,” kata Li Tao, dikutip NPR dari People’s Daily.

Dari bulan Juni lalu, China telah mengonfirmasi 328 kasus baru yang ditularkan secara lokal. Infeksi virus tersebut juga telah menyebar ke 35 kota di negara itu. Jumlah total kasus Covid di China pun cukup tinggi yaitu 93.193 dengan 4.636 kematian.






Comments are Closed