Keyakinan Joe Biden Tentang Kesepakatan China dan Taliban
Berita Terkini — Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan usai Taliban mengambil alih Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu, pihaknya yakin China akan mencoba membuat kesepakatan dengan Taliban.
Dikutip dari Reuters, ketika Biden ditanya mengenai kekhawatirannya mengenai potensi China mendanai kelompok Taliban, dia berkata, China memiliki masalah yang nyata dengan Taliban. Jadi mereka akan mencoba membuat beberapa kesepakatan dengan Taliban.
“Saya yakin. Seperti halnya Pakistan, seperti halnya Rusia, seperti halnya Iran. Mereka semua mencoba mencari tahu yang mereka lakukan sekarang.” lanjut Biden.
AS dan sekutunya di G7 sepakat untuk bekerja sama mengenai tanggapan mereka terhadap Taliban. Akan tetapi, Washington sudah lebih dahulu memblokir akses Taliban ke cadangan anggaran Afghanistan di Bank Federal Reserve New York.
Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan Taliban menghormati hak-hak perempuan dan hukum internasional.
Sementara itu, para ahli mengatakan pengaruh ekonomi AS terhadap Afghanistan akan hilang, apabila China, Rusia, atau negara lain mendanai Taliban.
Italia selaku presiden G20, yang tidak mau kalah dengan G7, mencoba menggelar pertemuan virtual di Afghanistan. Namun, belum ada kepastian waktu pelaksanaannya. Pertemuan ini pun semakin mempertajam perselisihan kedua kelompok itu.
Komentar China
China, melalui Penasihat Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan jika masyarakat internasional harus bekerja sama dengan Taliban.
Untuk saat ini, China memang belum mengakui Taliban sebagai pemerintah baru, akan tetapi Wang pernah menjamu kepala kantor politik Taliban yang kini menjadi wakil perdana menteri sementara Afghanistan, yaitu Abdul Ghani Baradar, Juli lalu.
Wang Yi juga mengatakan, bahwa dunia harus bisa membimbing dan mendukung Afghanistan ketika transisi ke pemerintahan baru.
Selasa (7/9) yang lalu, Taliban mengumumkan pemerintahan sementara Afghanistan. Dimana sejumlah anggota senior ditunjuk untuk menempati posisi strategis.
Mohammad Hassan Akhund ditunjuk sebagai perdana menteri sementara. Lalu ada Mullah Abdul Ghani Barradar yang menempati wakil, mendampingi Hassan.
Kemudian untuk menteri dalam negeri diduduki oleh Sirajuddin Haqqani yang tergabung dalam organisasi, dimana kelompok itu masuk dalam daftar teroris versi AS.
Related News
Pengungsi Suriah Akhirnya Pulang Usai Assad Tumbang
Berita Terkini — Seperti dilaporkan, ratusan pengungsi Suriah berkumpul di dua perbatasan Turki menanti kepulangan merekaRead More
Sepakati Perjanjian, Akhirnya Mary Jane Bisa Segera Pulang
Berita Terkini — Yusril Ihza Mahendra selaku Menteri Koordinator bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan PemasyarakatanRead More
Comments are Closed