Krisis Ekonomi Akut, Indonesia Kirim Bantuan ke Sri Lanka

Berita Terkini — Pada Kamis (29/4), Indonesia mengirimkan bantuan obat-obatan dan alat kesehatan batch pertama ke Sri Lanka. Bantuan ini diberikan sebab krisis besar sedang melanda Sri Lanka.
Bantuan yang dikirimkan Indonesia terdiri dari 8 item obat sitostatika, 6 item alat kesehatan senilai Rp4,5 miliar.
Semua bantuan kemanusiaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha ke Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN Yasoja Gunasekera di area bandara Soekarno-Hatta.
“Sri Lanka adalah mitra penting bagi Indonesia dan semoga bantuan ini bisa meringankan bebas masyarakat Sri Lanka saat ini,” kata Kunta Wibawa dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (29/4).
Gunasekera oun memberikan sambutan yang baik atas bantuan tersebut. Mereka juga berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan masyarakat atas kepeduliannya akan kondisi di Sri Lanka.
Nantinya, semua bantuan tersebut akan diserahkan Dubes RI di Kolombo kepada Menteri Kesehatan Sri Lanka, yang kemudian disalurkan ke rumah sakit pemerintah di Sri Lanka.
Bantuan kemanusiaan tersebut merupakan sumbangan dari sembilan perusahaan farmasi dan Alkes RI sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Tak hanya itu, Indonesia juga akan mengirim bantuan kemanusiaan lagi ke negara Asia Selatan itu pada Mei 2022.
Bantuan-bantuan tersebut adalah bentuk komitmen Indonesia sebagai salah satu negara sahabat Sri Lanka.
HIngga kini, total bantuan yang akan dikirim, yakni 11 item obat-obatan dan 8 item alat kesehatan seberat 3,1 ton, dan senilai Rp 22,1 miliar.
Krisis Ekonomi Akut
Seperti diketahui, Sri Lanka kini tengah menghadapi krisis ekonomi akut karena pinjaman yang melambung. Krisis ini pun semakin memburuk dengan adanya pandemi Covid-19.
Sri Lanka semakin terpuruk karena krisis valuta asing, harga makanan yang melonjak, pemadaman listrik selama beberapa pekan, sampai kekurangan obat-obatan hingga bahan bakar.
Oleh sebab itu, warga kemudian menggelar protes besar-besaran dan menuntut Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa untuk mundur.
Karena krisis yang tak terkendali ini, pemerintah pun akhirnya meminta bantuan ke Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang diharapkan dapat mengurangi krisis yang terjadi.
Related News

Dinilai Membebani Negara, Vietnam Bakal PHK 100 Ribu PNS
Berita Terkini — Dalam rangka efisiensi atau pengetatan anggaran, Pemerintah Vietnam berencana memecat 100 ribu pegawaiRead More

Sri Lanka 5 Hari Mati Listrik Massal Akibat Ulah Seekor Monyet
Berita Terkini — Imbas dari ulah seekor monyet yang menyebabkan kerusakan di stasiun jaringan listrik IbuRead More
Comments are Closed