Main Menu

Ledakan Kedubes Rusia di Afghanistan Diklaim oleh ISIS

Berita Terkini — Kelompok negara Islam (ISIS) memberikan klaim yang bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Kedutaan Besar Rusia di Afghanistan. Di mana serangan bom tersebut menewaskan enam orang pada Senin (5/9) lalu.

“[Seorang milisi ISIS] meledakkan rompi bunuh dirinya dalam sebuah pertemuan yang dihadiri diplomat Rusia [di dekat Kedutaan Rusia],” sebagaimana pernyataan resmi ISIS lewat saluran Telegram, seperti dikutip AFP.

Bom bunuh diri ini meledak di luar Kedubes Rusia di Kabul pada hari Senin lalu. Serangan bom ini mengakibatkan dua staff Kedubes dan empat orang tewas.

Diketahui, bom tersebut meledak di pintu masuk bagian konsuler kedutaan yang menjadi kawasan para warga Afghanistan yang menunggu kabar visa mereka.

Menurut Kemlu Rusia, salah satu diplomat Rusia muncul dari”[Serangan itu] tak bisa diterima,” ujar Peskov.

Bukan hanya itu, Kementerian Luar Negeri interim Afghanistan menyatakan, mereka kini tengah melakukan penyelidikan mengenai bom bunuh diri tersebut.

“[Pihak berwenang] tak mengizinkan musuh menyabotase relasi kedua negara dengan tindakan yang negatif,” bunyi pernyataan resmi mereka.

Karena serangan tersebut tekanan bagi kepemimpinan Taliban di Afghanistan pun semakin bertambah.

Salah satu pengamat keamanan Hekmatullah Hekmat menyebutkan, bahwa serangan tersebut memperlihatkan kelemahan pemerintah dalam mengumpulkan informasi intelijen.

“Jika mereka tak bisa mencegah semacam serangan di Kabul, maka mereka tak bisa memberikan keamanan di negara” kata Hekmat.

Semenjak mereka mengambil alih negara itu pada Agustus 2021 lalu deretan ledakan pun terus terjadi.

Bom-bom tersebut meledak di sekitar situs Syiah, Sufi dan Sikh, yang memang sering menjadi target dari ISIS.






Comments are Closed