Lonjakan Penyakit Pernapasan di Pyongyang, Korut Terapkan Lockdown
Berita Terkini — Sistem lockdown diterapkan Korea Utara di Ibu Kota Pyongyang mulai hari Rabu (25/1). Seluruh warga pun diketahui langsung menimbun kebutuhan. Sebab mereka khawatir pemerintah akan menerapkan aturan ketat.
Dilaporkan NK News, pemerintah Korut menerapkan lockdown di Pyongyang kurang lebih selama lima hari karena lonjakan laporan penyakit pernapasan, tanpa menyebut Covid-19.
Dalam aturan lockdown ini, warga diminta untuk tetap di rumah hingga Minggu (29/1). Selain itu, mereka juga harus menyerahkan hasil pemeriksaan suhu tubuh beberapa kali sehari.
Sebagaimana laporan NK News yang dikutip Reuters, warga Pyongyang pun mulai menimbun dan menyimpan kebutuhan sehari-hari karena khawatir pemerintah akan menerapkan sistem aturan yang lebih ketat.
Sampai saat ini, belum diketahui apakah pemerintah Korut menerapkan lockdown di daerah selain Pyongyang.
Kampanye Pencegahan Covid-19
Kantor berita KCNA melaporkan pemerintah di Kaesong, kota yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, memperkuat kampanye pencegahan Covid-19.
Kampanye ini digaungkan “supaya semua pekerja menerapkan regulasi anti-epidemi secara sukarela dalam pekerjaan dan hidup mereka.”
Kasus perdana Covid-19 pun baru dilaporkan Korut di tahun lalu, usai pandemi virus corona melanda dunia semenjak 2020. Akan tetapi, mereka sudah mendeklarasikan kemenangan atas Covid-19 pada Agustus.
Mereka juga tidak pernah mengungkap berapa jumlah pasti pasien Covid di negara itu. Hal ini diduga karena keterbatasan alat yang tidak mumpuni.
Korut hanya memberikan laporan jumlah pasien demam, yang kala itu mencapai 4,77 juta orang dari total 25 juta populasi di negara pimpinan Kim Jong Un tersebut.
Related News
Timur Tengah Makin Kacau, Israel Gempur Ibu Kota Suriah
Berita Terkini — Pada Selasa (8/10), Israel melancarkan serangan udara, di mana menargetkan sebuah bangunan tempatRead More
25 WNI Berhasil Dievakuasi dari Lebanon Melalui Suriah
Berita Terkini — Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia mengatakan, sekitar 25 warga negara Indonesia (WNI) berhasilRead More
Comments are Closed