Main Menu

Mantan Teman Ahok Bakal Temui Ahok Pekan Depan

Mantan Teman Ahok Bakal Temui Ahok Pekan Depan

Berita TerkiniBerita Terkini, Paulus Romindo, seorang mantan TemanAhok yang merupakan penanggung jawab (PJ) KTP di salah satu kelurahan menyatakan, bersama 17 orang lainnya bakal menjumpai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau sapaan Ahok.

Dia bakal memberitahu kepada calon gubernur DKI pada Pilkada 2017 ini tentang keadaan yang terjadi pada relawan TemanAhok.

” Kami bakal menghadap Pak Ahok buat menginformasikan semua yang kami ketahui dengan jujur, rencananya minggu depan, ” kata Paulus, dalam diskusi ‘Ahok Galau, Teman Risau’, di Jakarta.

Paulus mau menginformasikan pada Ahok kalau TemanAhok tidak murni relawan. Sebagian besar anggotanya mempunyai kontrak dan dibayar upah. Tiap bulan, Paulus mendapat Rp 2, 5 juta. Upah itu dibayar apabila memenuhi tujuan minimum 140 KTP per minggu.

” Kami dikejar target 3 bulan lebih, kerjanya menakjubkan, kayak buruh. KTP mana saja ya saya ambil. KTP saya, saya gandakan jadi 5. Itulah bakal kami bongkar, agar Pak Ahok tahu, dan dia ambil keputusan, ” ujar Paulus.

Juru bicara TemanAhok, Amalia Ayuningtyas mengatakan, Paulus dan beberapa mantan TemanAhok yang menyelenggarakan jumpa pers tentang tudingan kebohongan TemanAhok sudah diberhentikan.

Memang betul‎ mereka pernah gabung dengan TemanAhok. Tetapi tiga dari lima orang itu telah kita keluarkan dari tim relawan TemanAhok, ” ujar Amalia Ayuningtyas, ‎di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Tiga orang itu, kata Amalia, telah lama dikeluarkan dari tim relawan, dikarenakan terbukti mengumpulkan KTP ‘bodong’. Sementara, dua lainnya baru dikeluarkan dari tim TemanAhok pada Rabu 22 Juni pagi.

” Mereka juga telah pernah kami beri SP (surat peringatan) juga, dikarenakan mengumpulkan KTP bermasalah, ” papar dia.

Pendiri TemanAhok, Singgih Widiyast‎ono, mengemukakan lima orang itu tadi tidak banyak tahu soal TemanAhok.

” Mereka tidak banyak tahu di internal kami, karena bukan pengurus inti. Mereka juga ketahuan tidak mematuhi dan tidak mengerti perkembangan, ” tegas Singgih.

Bantu Share Nya Berita Terkini






Comments are Closed