Main Menu

Mengenal siapa Zarifa Ghafari, Wali Kota Wanita yang Jadi Incaran Taliban

Berita Terkini —  Zarifa Ghafari yang merupakan wali kota perempuan pertama di Afganistan, mengaku pasrah dengan apa yang terjadi di negaranya sekarang ini.

Taliban yang kini berhasil menguasai Kabul membuat Zarifa merasa putus asa dan menyadari jika ajalnya akan segera tiba.

Di lansir dari The Sydney Morning Herald, Zarifa Ghafari menjadi salah satu target tingkat tinggi Taliban karena sepak terjangnya dalam pemerintahan Afganistan.

Zarifa sendiri mengatakan, jika saat ini dirinya hanya tinggal menunggu Taliban datang dan membunuhnya.

“Saya duduk di sini menunggu mereka datang. Tidak ada yang membantu saya atau keluarga saya. Saya hanya duduk bersama mereka dan suami saya. Dan mereka akan datang untuk orang-orang seperti saya dan membunuh saya. Saya tidak bisa meninggalkan keluarga saya. Lagi pula, kemana saya akan pergi?” ujrnya, dikutip dari iNews.co.uk, Rabu, 18 Agustus 2021.

Sebelumnya, Zarifa pernah mengalami tiga percobaan pembunuhan oleh Taliban, namun semuanya digagalkan oleh pasukan keamanannya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Minggu, 15 Agustus 2021, ibu kota Kabul berhasil diambil alih oleh kelompok milisi Taliban. Mereka pun berhasil menguasai Afghanistan hanya dalam waktu 10 hari.

Saat ibu kota jatuh, Para anggota senior pemerintah berhasil melarikan diri dari negara tersebut, saat ibu kota jatuh. Namun, Zarifa Ghafari tetap memilih untuk tinggal di sana, sebab sudah tidak ada tempat lagi untuk kabur dan bersembunyi.

Kini, keberadaan kritikus perempuan seperti Zarifa Ghafari pun terancam dengan adanya kelompok Taliban yang sudah menguasai Afghanistan.

Sebelumnya, Taliban pernah mengatakan, bahwa mereka akan membunuh kritikus perempuan yang pandai berbicara dan memiliki pengaruh politik.

Siapakah Zarifa Ghafari?

Melawan Patriarki, Zarifa Ghafari Menjadi Wali Kota di Afghanistan

Melansir dari She The People, Zarifa Ghafari merupakan wali kota perempuan pertama dan termuda di Afghanistan. Dia dilantik pada tahun 2018 silam. Selama menjadi wali kota, kantor Zarifa terletak di provinsi Maidan, Wardak.

Ketika serangan teror terjadi di Kabul yang adalah ibu kota Afghanistan, ia diberikan tanggung jawab untuk terus menjaga kesejahteraan tentara dan warga sipil yang terluka.

Di tahun 2020 yang lalu, perempuan lulusan dari Universitas Punjab di Chandigarh, India ini terpilih sebagai Woman of Courage oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS). Di mana selama hidupnya, ia sudah beberapa kali lolos dalam upaya pembunuhan yang akan dilakukan kepadanya.

Namun, pada 15 November 2020, ayah Zarifa Ghafari, yakni Abdul Wasi Ghafari, tewas terbunuh oleh kelompok milisi saat itu.

Taliban yang telah membunuh ayah Zarifa mengatakan, jika alasan di balik pembunuhan ayahnya itu, karena mereka tidak menginginkan Zarifa Ghafari menjadi wali kota.






Comments are Closed