Negosiasi Diam-diam Israel-Hamas soal Gencatan Senjata
Berita Terkini — Saat ini, Israel dan Hamas diyakini sedang menjajaki negosiasi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza. Serta pembebasan ratusan orang yang masih disandera milisi Palestina tersebut semenjak 7 Oktober lalu.
Berdasarkan sumber Reuters dan Axios, Hamas dan Israel sedang merundingkan mengenai kemungkinan tiga hari gencatan senjata dengan imbalan pembebasan sejumlah sandera.
Dan dalam negosiasi ini, Qatar disebut menjadi mediator kedua belah pihak yang masih berperang ini. Bukan hanya itu, menurut sumber Reuters dan Axios, Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, juga terlibat dengan negosiasi kesepakatan ini.
Sebagai informasi, beberapa kesepakatan yang dinegosiasikan antara lain, pembebasan sekitar 50 sandera Hamas di Gaza.
Selain itu, Hamas juga dituntut membeberkan daftar lengkap sisa warga sipil di Gaza yang menjadi sandera mereka.
Sementara itu, Israel juga diminta untuk membebaskan sejumlah perempuan dan anak-anak Palestina yang mereka tahan di penjara. Akan tetapi, belum diketahui berapa orang yang akan dibebaskan.
Dalam negosiasi tersebut, Israel juga diharuskan membuka akses serta menyalurkan bantuan kemanusiaan yang lebih banyak lagi ke Gaza
Perundingan Genjatan Senjata
Diketahui Qatar merupakan negara yang mempunyai hubungan langsung dengan Israel dan Hamas. Di mana Hamas sendiri memiliki kantor politik yang berbasis di Qatar.
Semenjak perang Israel dan Hamas pecah 7 Oktober lalu, Qatar sudah berupaya memfasilitasi perundingan gencatan senjata.
Sejauh ini, upaya mediasi Qatar sudah menghasilkan pembebasan empat dari 240 sandera Hamas.
Melansir dari Al Jazeera, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi soal kemungkinan negosiasi ini. Kementerian Luar Negeri Qatar juga menolak memberikan komentar terkait laporan perundingan ini.
Bukan hanya itu, pejabat Israel juga tak segera menjawab permintaan konfirmasi mengenai laporan Reuters dan Axios ini.
Akan tetapi, Israel sempat mengatakan soal negosiasi pembebasan sandera walaupun menolak memberi penjelasan lebih detail mengenai perkara ini.
Namun, pejabat yang terlibat dalam perundingan tersebut menyebut Israel belum menyetujui ketentuan perjanjian tersebut dan masih merundingkan rinciannya.
Anggota biro politik Hamas, Izzat El Rashq, juga tidak secara langsung memberikan konfirmasi soal kesepakatan yang tengah dibahas ini saat ditanya oleh Reuters. Belum ada juga komentar langsung dari kantor politik Hamas di Doha.
Sementara pada awal pekan ini, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, menjelaskan bahwa mereka sudah memberi tahu pada negosiator di Qatar, di mana pihaknya bersedia melepaskan hingga 70 wanita dan anak-anak dengan imbalan gencatan senjata selama lima hari.
Related News
Paus Fransiskus Kembali ke Roma dan Akhiri Tur Terlama di Asia-Pasifik
Berita Terkini — Paus Fransiskus yang merupakan pemimpin Gereja Katolik Dunia dan juga Kepala Negara Vatikan,Read More
Jumlah Korban Tewas Topan Yagi Jadi 127 di Vietnam, 59 Ribu Mengungsi
Berita Terkini — Dilaporkan, korban tewas imbas Topan Yagi yang menerjang Vietnam utara akhir pekan laluRead More
Comments are Closed