Main Menu

Nusron Wahid ” Harusnya Mentiru Pak Luhut Soal Jabatan Di Golkar “

Nusron Wahid " Harusnya Mentiru Pak Luhut Soal Jabatan Di Golkar "

Berita Terkini – Berita Terkini,Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilainya sepatutnya Nusron Wahid tak rangkap jabatan sebagai petinggi umum serta jabatan politik di Partai Golkar berbarengan.

Terutama, tugasnya di Partai Golkar termasuk cukuplah berat, mengingat bakal ada sebagian peristiwa politik besar seperti Pilkada serentak pada tahun. 2017 serta 2018 yang akan datang. ‎

” Pertama untuk jadi pengurus perlu konsentrasi tinggi serta daya tak main-main, lantaran bagaimanapun Golkar waktunya cuma 3 tahun. ini mesti serius dipikirkan menang pileg serta pilpres, bila Nusron harusnya dapat pilih, ” tutur Pangi di Jakarta,

Begitu halnya pekerjaan Nusron sebagai Ke‎pala Tubuh Nasional Peletakan serta Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang menurut Pangi belum ada langkah terobosan besar waktu memimpin instansi yang melayani pahlawan penghasil devisa negara itu.

” BNP2TKI juga tidak mudah, terlebih banyak TKI yang ingin dihukum mati. Jadi tidak dapat fikiran terbelah, tentu susah. Apakah memanglah tidak ada lagi kader partai yang dapat mengurusi Partai Golkar, berarti mesti pilih buang jabatan umum atau pengurus partai, ” kata Pangi.

Pengamat politik dari Kampus Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini memperbandingkan dengan sikap Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan yang menampik waktu ditunjuk jadi anggota Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar. ‎

” Pak Luhut contoh baik, dia pilih untuk tetaplah konsentrasi di pemerintah serta menampik waktu di tawarkan untuk masuk dalan susunan, ” ucap dia.

Ia juga mengharapkan langkah Luhut diikuti Nusron. Menurutnya, penolakan rangkap jabatan politik serta jabatan umum adalah satu kebiasaan politik yang baik.

” Budaya rangkap jabatan tentu menganggu kemampuan, terlebih dengan tanggungjawab yang berat, ” papar Pangi.

Pangi menilainya mesti ada pelajari dari Presiden Joko Widodo pada Nusron berkaitan rangkap jabatan yang ia kerjakan. Terutama, mulai sejak awal, Jokowi sudah menyaratkan supaya jajarannya di pemerintahan mulai sejak awal menjabat mesti menanggalkan jabatannya di Partai apabila terlebih dulu jadi pengurus Partai.

” Bila ngga bekerja, beberapa stylean atau numpang nama saja, tambah baik dihentikan, direshuffle, ” Pangi menandaskan. ‎

Susunan kepengurusan DPP Partai Golkar dibawah Setya Novanto sudah diumumkan pada Senin 30 Mei 2016. Satu diantara nama dari 247 pengurus yang dilantik yakni Nusron Wahid yang sekarang ini menjabat sebagai Ke‎pala BNP2TKI. ‎

Nusron memperoleh jabatan strategis, yakni Koordinator Bidan Pemenangan Pemilu Lokasi Indonesia I (Jawa serta Sumatera) dari DPP Partai Golkar.

Bantu Share Nya Berita Terkini






Comments are Closed