Main Menu

Pelaku Penembakan Mall Siam Paragon Bangkok Thailand, Peroleh Pistol Lewat Online

Berita Terkini — Seperti diberitakan, pelaku penembakan Mal Siam Paragon Bangkok, Thailand, memperoleh senjata setelah membelinya dari empat orang pria secara ilegal dan lewat media sosial.

Mengutip dari Reuters, polisi Thailand sudah meringkus keempat orang tersangka ini. Yang mana dua dari empat tersangka ditangkap di ibu kota Thailand. Sementara dua lainnya tertangkap di Provinsi Yala.

Tak hanya menangkap keempat tersangka, sejumlah barang juga di sita polisi termasuk peralatan online streaming. Aparat juga yakin pelaku membeli senjata dari keempat orang ini lewat media sosial.

“Ada juga peralatan live streaming (yang disita),” ujar pejabat polisi Samran Nuanma pada awak media di luar rumah salah satu tersangka.

Sementara, seorang polisi senior di Provinsi Yala menjelaskan, dua tersangka yang ditangkap di wilayah tersebut sudah dikirim ke Bangkok untuk diperiksa lebih lanjut.

“Mereka telah dibawa ke Bangkok untuk diinterogasi,” jelas seorang polisi senior Provinsi Yala kepada AFP, pada Kamis (5/10).

Penembakan

Terlihat ratusan orang lari ketakutan usai seorang pemuda melepaskan tembakan di Mal Siam Paragon Bangkok pada Selasa (3/10) sore. Dari keterangan saksi, mengatakan pelaku melepaskan 10 tembakan.

Pihak kepolisian pun menuturkan, pelaku memakai pistol tembak kosong yang dimodifikasi untuk menembakkan peluru.

Sebanyak dua orang tewas dalam insiden tersebut. Mereka merupakan warga negara Myanmar dan China. Sementara lima orang lainnya terluka.

Tersangka Penembakan

Sebagai informasi, tersangka penembakan berusia 14 tahun dan saat ini didakwa atas beberapa dakwaan. Antara lain percobaan pembunuhan, membawa dan menembakkan senjata api di tempat umum, dan kepemilikan senjata api tanpa izin.

Kini, pelaku juga sedang menjalani tes psikiatri untuk melihat sehat tidaknya dia untuk diadili.

Sebelumnya, remaja ini mempunyai riwayat gangguan mental, akan tetapi sudah berhenti mengonsumsi obat.

Diberitakan, penembakan ini terjadi beberapa hari sebelum peringatan satu tahun pembantaian paling mematikan dalam sejarah Thailand, yaitu peristiwa saat seorang polisi menyerang sebuah kamar bayi di utara negara tersebut  hingga menewaskan 24 anak-anak dan 12 orang dewasa.

Sementara, berdasarkan database internasional, Thailand memiliki sekitar 10 juta senjata yang beredar di masyarakat, dengan hitungan satu untuk setiap tujuh warga.

Penembakan ini kemudian memicu seruan baru kepada pemerintah untuk memperketat kontrol atas senjata.






Comments are Closed