Main Menu

Pengemudi Mobil Uber Diserang Penumpang Tak Pakai Masker dengan Batuk di Wajahnya

Pengemudi Mobil Uber Diserang Penumpang Tak Pakai Masker dengan Batuk di Wajahnya

Berita Terkini — Seorang pengemudi mobil Uber diserang pada akhir pekan lalu, oleh penumpang yang diduga menolak menggunakan masker. Sebuah insiden di dalam mobil Uber yang direkam menimbulkan kemarahan publik setelah videonya muncul pada Selasa (9/3/2021).

Melansir The Guardian pada Rabu (10/3/2021), insiden itu terjadi pada Minggu (7/3/2021) setelah Subhakar Khadka, seorang pengemudi mobil Uber, menjembut 3 wanita.

Dalam video 43 detik yang direkam Khadka dan diunggah oleh outlet berita lokal ke Twitter, menunjukkan seorang wanita tanpa masker dengan sengaja batuk-batuk ke arah wajah Khadka dan berteriak kepadanya.

Beberapa detik kemudian, wanita itu merebut ponsel Khadka dari tangannya dan mencabut masker di wajahnya. Dia dan penumpang lainnya terus meneriaki sopir dan mengancam akan memukulinya. Khadka mengklaim bahwa setelah itu ia meninggalkan mobil sebelum salah satu penumpangnya menyemprotkan merica di mobilnya.

“Kalian adalah binatang yang mengancam manusia lain seperti ini,” ujar Khadka kepada media lokal, KPIX.

Khadka mengatakan dia diserang setelah mencoba kelompok wanita itu keluar dari mobilnya karena monolak untuk mengikuti kebijakan menggunakan masker Uber, yang mensyaratkan penumpang untuk mengunakan masker selama perjalanan.

Khadka, yang melaporkan insiden itu adalah keturunan asli Nepal yang sudah tinggal 8 tahun di AS. Ia merasa penyerangan para wanita muda itu didorong karena mereka menyadari ras dan aksen bicaranya yang berbeda.

“Jika saya sama dengan yang lain, saya tidak akan mendapaykan perlakukan itu dari mereka. Saat saya membuka mulut untuk berbicara, mereka menyadari saya berbeda, jadi mudah bagi mereka untuk mengintimidasi saya,” kata Khadka.

Insiden itu terjadi ketika Wilayah Teluk San Francisco telah memperhitungkan serangan terhadap penduduk lansia Asia, dan ketika kekerasan terhadap orang Amerika keturunan Asia meningkat secara nasional selama pandemi Covid-19.

Dalam sebuah video yang diunggah ke Instagram, wanita tanpa masker itu mengaku bersalah karena batuk pada Khadka. Kemudian, ia mengatakan bahwa tindakannya itu karena ia takut akan keselamatan dirinya dan sesama penumpangnya, karena Khadka diduga berusaha mengusir mereka di daerah asing dan menolak untuk menunggu sampai mobil sewaan yang baru tiba.

Menyikapi kejadian tersebut, perusahaan aplikasi Uber dan Lyft mengunggah tweet bahwa penumpang itu telah dihapus secara permanen dari platform mereka. Namun, Uber menawarkan kompensasi 20 dollar AS (Rp 288.334) untuk biaya pembersihan mobilnya, yang dirasa sangat kecil.

Akhirnya, ia mendapatkan 120 dollar AS (Rp 1,7 juta), di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan terbatasnya perlindungan yang ditawarkan kepada pengemudi saat pandemi Covid-19. Pekerjaan pengemudi mobil sewa, semacam Uber digolongkan cukup berbahaya.

Pada Selasa (9/3/2021), Cyan Banister, inverstor awal Uber, turun tangan untuk melakukan penggalangan dana melalui Gofundme untuk Khadka, sehingga dia bisa mengeluarkan sisa semprotan merica dari mobilnya.






Comments are Closed