Berita Lyfestyle – Berita Lyfestyle,Aktivis wanita yang tergabung dalam Generasi Solidaritas Indonesia berunjuk rasa di lokasi Simpang Lima Kota Bengkulu.

Mereka menampik vonis 10 th. penjara untuk beberapa pelaku kekerasan seksual yang berbuntut kematian Yuyun (14) siswi SMP Negeri 5, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu.

Tindakan yang dikerjakan dengan membentangkan spanduk selama 50 mtr. diisi 1. 000 sinyal tangan itu pernah memperoleh perhatian beberapa pemakai jalan yang melintas di lokasi jantung Kota Bengkulu.

Beberapa pemakai jalan, terutama remaja putri, bahkan juga pernah berhenti sesaat untuk menyumbang sinyal tangan support pada tindakan perduli Yuyun itu.

Koordinator tindakan Isyana Bagus Oka dalam orasinya menyebutkan hukuman 10 th. untuk pelaku pemerkosaan serta pembunuhan pada Yuyun begitu tak seimbang dengan duka yang dihadapi oleh keluarga serta orang-orang yang begitu bersimpati.

” Semestinya hukum beberapa pelaku itu seberat beratnya, 10 th. begitu enteng, kami menampik itu, ”

Masalah Yuyun, kata dia, adalah rentetan dari masalah kekerasan pada wanita Indonesia yang telah berlangsung begitu lama. Pihaknya menekan pada pemerintah serta DPR untuk selekasnya mengesahkan Undang Undang Penghilangan Kekerasan Seksual serta mengambil keputusan masalah kekerasan seksual sebagai kejahatan mengagumkan (extra ordinary crime) pada kemanusiaan.

RUU penghilangan kekerasan seksual mesti menempatkan pemerkosaan sebagai sisi dari diskriminasi gender di Indonesia, RUU PKS mesti jadikan referensi pendidikan gender untuk diadopsi sebagai kurikulum harus di sekolah, ” lanjut Isyana.

Penegakan hukum di Indonesia harus juga peka serta memberi empati untuk beberapa korban pemerkosaan. Perlindungan saksi serta korban mesti diperkuat lantaran umumnya pelaku pemerkosaan yaitu keluarga serta kerabat paling dekat.

” Tanggapan cepat serta hukuman berat untuk pelaku mesti diberlakukan, ” kata Isyana Bagus Oka.

Bantu Share Nya Berita Lyfestyle