Pertemuan Menlu RI dengan Menlu Rusia dan Diplomat China di Jakarta
Berita Terkini — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut Indonesia terbuka untuk berkomunikasi dengan siapa pun untuk perdamaian dunia menyusul rivalitas global yang semakin runcing.
Pernyataan ini terungkap setelah Retno mengadakan pertemuan trilateral dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov dan top diplomat China Wang Yi di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta Pusat pada Rabu (12/7).
“Kita penting untuk membahas situasi kawasan. Dan sebagaimana yang saya sampaikan dengan Rusia dan China, Indonesia terbuka untuk melakukan komunikasi dialog dengan siapa pun,” kata Retno kepada awak media.
Kemudian dia berkata, “Tapi di saat yang bersamaan, Indonesia sangat firm (tegas) dan konsisten pada saat isunya terkait penghormatan terhadap hukum internasional dan juga values dan prinsipal yang ada di UN Charter (Piagam PBB).”
Secara singkat, piagam PBB berisi menjaga dan mendukung perdamaian di dunia, menghormati hak asasi manusia sekaligus menjaga persaudaraan antar bangsa, membangun kerja sama antar negara di berbagai bidang, berperan dalam mengambil tindakan yang mengancam dunia, dan bekerja sama dalam hal kemanusiaan.
Lalu ada sejumlah poin dalam rangka menciptakan perdamaian yaitu diplomasi preventif, pemeliharaan, dan pembangunan perdamaian.
Akan tetapi, Retno tak menjelaskan lebih lanjut mengenai penghormatan hukum internasional.
Retno hanya mengatakan, jika hari ini dunia menghadapi banyak tantangan, dan memerlukan kerja sama untuk menghadapinya.
“Kita benar-benar perlu melakukan lebih banyak dialog dan lebih banyak kolaborasi,” ujar Retno ketika pertemuan trilateral berlangsung.
Bukan hanya dengan Rusia-China, Menlu RI juga mengadakan pertemuan trilateral dengan India dan Selandia Baru.
“Jadi, dua pertemuan trilateral sifatnya lebih untuk membahas bagaimana hubungan ASEAN dengan negara-negara partner tersebut,” kata Retno.
Selaku ketua ASEAN tahun ini, Indonesia tengah menggelar ASEAN Ministerial Meeting-Post Ministerial Conference (AMM-PMC) yang digelar minggu ini.
Salah satu diplomat yang hadir di antaranya Menlu Amerika Serikat Antony Blinken.
Terlepas dari agenda ASEAN, memang dunia sedang menghadapi banyak tantangan, salah satunya perang Rusia-Ukraina sampai konflik kawasan di Laut China Selatan (LCS).
Apabila Perang Rusia-Ukraina terus berlangsung, ketahanan pangan pun akan terhambat.
Related News
Ancaman dari Putin: Akan Serang Ukraina Pakai Oreshnik
Berita Terkini — Presiden Vladimir Putin memberikan ancaman akan menyerang “pusat pengambilan keputusan” di ibu kotaRead More
Usai Gencatan Senjata, Israel Lepaskan Tembakan di Lebanon
Berita Terkini — Beberapa jam usai gencatan senjata dimulai yakni pada Rabu (27/11), tentara Israel melepaskanRead More
Comments are Closed