President Jokowi ” Kalau Mau Belik Mobil Baru Jangan Dari Biaya APBD “

BERITA TERKINI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau pada semua petinggi daerah se-Indonesia baik gubernur, bupati, wali kota untuk memakai biaya berbelanja dengan baik.
Jokowi mengatakan, akhir-akhir ini biaya berbelanja yang telah dialokasikan habis demikian saja karena dipakai untuk bidang yang kurang produktif.
” Tadi telah disinggung oleh Pak Wakil Presiden. Biaya APBN kita ini telah meloncat empat kali. Namun, mengapa tak dapat jadi besar kemampuan makro produksi negara? Dengan duit itu, bila pola penganggarannya benar harusnya kemampuan produksi di makro dapat terlihat, ” kata Jokowi di Istana Merdeka,
Jokowi mengatakan, kemampuan modal pemerintah semakin besar. Tetapi, biaya yang ada cuma habis di berbelanja operasional, berbelanja teratur, serta berbelanja barang. ” Cuma habisnya di situ. Banyak habis di beberapa berbelanja modal juga, namun yg tidak produktif, ” imbuhnya.
jokowi menjelaskan, biaya berbelanja yang habis cuma untuk bidang berbelanja operasional, karena pejabatnya banyak lakukan perjalanan dinas, rapat yang sangat banyak. Lantas berbelanja barang yg tidak prioritas, seperti beli mebel yang lebih tentukan product luar negeri di banding product dalam negeri.
” Saya perlihatkan yang tambah baik dari Italia, dari buatan Prancis, dari negara manapun, asal duitnya ada saja. Namun janganlah gunakan APBN, APBD, bila ingin untuk pribadi maksud saya. Bila ingin yang dari APBD, mebelnya telah mahal yang standard. Kita menempati juga sama empuknya. Kita telah tak perlu yang wah saat ini, ” imbuhnya.
Demikian juga dengan berbelanja modal, lanjut dia, banyak petinggi yg tidak memakai biaya berbelanja modal dengan baik, seperti cuma dengan beli mobil. Walau sebenarnya, mobil operasional yang sekarang ini masihlah termasuk bagus.
” Janganlah mentang-mentang bupati baru, wali kota baru, bupati serta wakil bupati baru, gubernur baru, mobilnya juga baru. Tak lah, janganlah. Prioritaskan yang lain, ” tuturnya.
Menurut Jokowi, sekarang ini beberapa petinggi daerah se-Indonesia mesti bisa lihat komposisi APBD-nya semasing seperti apa. Biaya yang sudah dialokasikan mesti digunakan untuk program prioritas.
okowi mengungkap, seandainya pemerintah pusat konsentrasi pada bidang pendidikan, jadi beberapa petinggi daerah dapat menyesuaikannya serta tak membagi rata, hingga program prioritas jadi tak tersentuh.
” Kelak satu waktu, bila prioritasnya menuju perhubungan ya ditukar ke perhubungan, berikan segera yang banyak agar terlihat. Rakyat lihat, APBD itu benar-benar jadi, terlihat. Bila ingin ke pendidikan ya telah konsentrasi ke pendidikan, janganlah ingin diecer-ecer ke mana, tidak bakal terlihat. Melalui saat lima th. habis saat jabatan tidak bakal terlihat, yakin saja. Konsentrasi saja. Saat ini money follow program. Itu politik anggarannya dipegang oleh pimpinan daerah, “
Related News

Kim Jong Un Tetapkan Korut Menjadi Negara Bersenjata Nuklir
Berita Terkini — Kim Jong Un selaku pemimpin tertinggi Korea Utara, menetapkan negara tersebut menjadiRead More

Pejabat Riyadh Sambut Hangat Kunjungan Menteri Israel ke Saudi
Berita Terkini — Haim Katz, Menteri Pariwisata Israel, diberitakan tiba di Arab Saudi pada Selasa (26/9).Read More
Comments are Closed