BERITA TERKINI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pada semua petinggi daerah di Indonesia untuk mengutamakan tiga hal sebagai konsentrasi pemerintahan kabinet kerja.

Jokowi mengatakan, yang pertama tentang persaingan serta pertandingan, ke-2 tentang deregulasi serta yang ketiga tentang biaya. ” Tiga ini begitu utama untuk di ketahui berbarengan supaya kita memiliki garis yang sama dalam mengelola pemerintah serta berkonsolidasi dengan baik dari pusat ke daerah, ” kata Jokowi di Istana Merdeka, J

Jokowi menjelaskan, keadaan perekonomian global akhir-akhir ini masihlah ada pada posisi yang begitu pesimis. Sebagai negara yang besar, jadi tiap-tiap petinggi daerah butuh mengutamakan integrasi antar lokasi serta negara.

” Saat ini kita masuk dalam MEA, sebentar lagi kita tak dapat tolak dengan EFTA Uni Eropa, bloknya China. Demikian tolak gabung dengan Amerika, barang kita kesana di beri pajak 15 %, nah kita ingin apa, ” tuturnya.

Bukan sekedar itu, Jokowi juga mengemukakan tentang system keterbukaan info yang bakal diaplikasikan pada 2017 serta 2018. Dihadapan beberapa petinggi daerah, dari mulai gubernur, bupati, serta wali kota, bekas Wali Kota Solo ini menyatakan kalau pemerintah sudah memegang beberapa nama WNI yang mempunyai rekening diluar negeri.

Tentang keringanan berupaya atau easy of doing business peringkat Indonesia pada 2017 mesti telah dapat di level 50-an. Pasalnya, Indonesia kalah peringkatnya dengan Singapura, Malaysia, Thailand, sampai Vietnam.

Mengenai, masalah deregulasi 42. 000 ketentuan, beberapa petinggi daerah mesti aktif untuk meniadakan 3. 000 ketentuan daerah (Perda) yang dikira memperlambat kemampuan pemerintah dalam mengambil keputusan apa pun.

” Contoh, listrik sesudah saya teliti problemnya izin sama pembebasan tempat. Ada 59 izin buat untuk pembangkit listrik serta telah kita potong jadi 42. Bertahun-tahun cuma untuk urus izin, izinnya bertele-tele seperti itu. Itu juga telah masalah bln. sangat lama. Tersebut deregulasi, potong izin-izin yang menyusahkan, “