Berita Terkini — Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Ukraina mencoba menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di wilayah perbatasan Kursk.

“Musuh mencoba menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir pada malam hari. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah diberitahu,” ujar Putin dalam sebuah pertemuan, dikutip dari AFP.

Akan tetapi, Putin tidak memberikan bukti apa pun atas tuduhan tersebut, maupun perincian lebih lanjut soal dugaan serangan itu.

Diberitakan sebelumnya, IAEA mengeluarkan pernyataan bahwa ada serpihan yang ditemukan sekitar 100 meter dari fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir, bekas pabrik Kursk.

Sejak pasukan dan tank Ukraina menyerbu wilayah Kursk 6 Agustus lalu, Rusia juga sudah berulang kali membunyikan peringatan atas kemungkinan serangan.

Kini, serangan tersebut masuk di pekan ketiga. Di mana Ukraina mengklaim puluhan permukiman di perbatasan Rusia itu berhasil mereka kuasai.

Memang Ukraina dan Rusia belakangan ini saling tuduh terkait serangan ke fasilitas nuklir, sejak invasi pada 2022 lalu.

Diketahui pasukan Rusia merebut pembangkit listrik Chernobyl yang terbengkalai di Ukraina utara dan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.

Lalu, pada bulan ini kebakaran juga terjadi di salah satu menara dingin pembangkit Zaporizhzhia. Rusia mengklaim, kebakaran tersebut merupakan hasil serangan Ukraina, sementara Kyiv menyebut Rusia yang sengaja memulai kebakaran itu.

Usai Ukraina melancarkan serangan bersenjata ke Kursk, IAEA mendesak kedua negara untuk melakukan “penahanan maksimal” guna menghindari kecelakaan nuklir yang berpotensi menimbulkan konsekuensi radiologis.