Respons RI Terkait Seruan Sanksi Israel
Berita Terkini — Menyusul agresi militer yang semakin menjadi ke Palestina imbas perangnya dengan Hamas, Kementerian Luar Negeri Indonesia buka suara soal seruan sanksi ke Israel.
“Kalau kita sanksi terbesar yang kita berikan ke Israel adalah kita tidak pernah mengakui mereka,” ujar juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal di Gedung Palapa, pada Jumat (3/11).
Selain itu, dia juga berujar, “Pada saat sejumlah negara Islam membuka hubungan dengan Israel, dan mereka mendorong kita untuk [memiliki hubungan] ke Israel kita tetap pada prinsip sampai mereka mengakui kemerdekaan Palestina.”
Baru-baru ini, sejumlah negara Muslim seperti Uni Emirat Arab dan Bahrainmemang menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel lewat Abraham Accord. Sebelumnya, Mesir dan Yordania juga sudah menormalisasi hubungan dengan Israel dalam perjanjian yang sama.
Walaupun tidak mempuyai hubungan diplomatik dengan Israel, Iqbal menjelaskan, bahwa Indonesia masih memiliki relasi dagang tak langsung dengan negara Zionis tersebut lewat pihak ketiga. Ia juga menuturkan relasi dagang ini tidak terlalu signifikan.
Dia mengatakan, Indonesia tak bisa mengirim langsung barang dagangan ke Israel dan harus melalui negara ketiga.
“Indirect [tidak langsung], kita enggak ada perdagangan langsung, semua melalui Singapura,” kata Iqbal ketika ditanya seberapa besar hubungan Indonesia dan Israel di bidang perdagangan.
Sanksi ke Israel
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, sebelumnya telah meminta dunia harus mengisolasi dan menjatuhkan sanksi ke Israel setelah pasukan Zionis tersebut terus membombardir Palestina.
Pernyataan tersebut pun muncul usai Al Shun hadir dalam aksi bakar lilin di Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina di Jakarta, Kamis (2/11) malam.
“Terkait aktivitas Israel, komunitas internasional harus mengambil tindakan. Israel harus diisolasi, itu yang pertama,” kata Al Shun.
“Yang kedua, sanksi harus diambil untuk Israel, secara ekonomi, secara politik karena aksi mereka di lapangan,” tambahnya.
Bukan hanya itu, Iran juga meminta negara lain untuk melakukan pengusiran terhadap duta besar Israel, apabila mempunyai hubungan diplomatik dengan mereka.
Semenjak 7 Oktober hingga sekarang perang terjadi antara pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas. Akibat dari pertempuran ini, ribuan orang di Palestina dan Israel meninggal.
Israel juga baru-baru ini melakukan penggempuran terhadap kamp pengungsi terpadat di Palestina, Jabalia. Karena serangan ini, ratusan orang meninggal.
Bahkan, saat ini Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menilai gempuran Israel di Jabalia bisa menjadi kejahatan perang.
Related News
Polisi Tangkap Cucu Mandela Karena Pembajakan
Berita Terkini — Diberitakan pada Rabu (8/1), polisi di Afrika Selatan menangkap lima orang termasuk cucuRead More
Penembakan Mantan Politisi Oposisi Kamboja di Bangkok
Berita Terkini — Lim Kimya, mantan anggota parlemen oposisi Kamboja ditembak mati oleh pria bersenjata yangRead More
Comments are Closed