Main Menu

Rusia Akan Memulai Vaksinasi Massal Menggunakan Sputnik V Minggu Depan

Rusia Akan Memulai Vaksinasi Massal Menggunakan Sputnik V Minggu Depan

Berita Terkini — Presiden Rusia Vladimir Putin menugaskan para pejabat pemerintahannya untuk meluncurkan vaksinasi virus corona massal mulai minggu depan.

Melansir AFP pada Rabu (13/1/2021), “Pimpinan Negeri Beruang Putih itu” menggembar-gemborkan vaksin buatan Rusia sebagai yang terbaik di dunia. Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19 buatannya untuk digunakan.

Kini negara itu ingin melompati negara lain dalam perlombaan untuk menginokulasi populasinya yang berjumlah 146 juta. Rusia pada Agustus mendaftarkan Sputnik V, dinamai menurut satelit era Soviet.

Langkah ini mengungguli beberapa pesaing Barat dalam produksi vaksin. Tetapi belum dilakukannya uji klinis skala besar membuat beberapa ahli waspada.

“Saya meminta Anda untuk memulai vaksinasi massal terhadap seluruh penduduk minggu depan,” kata Putin kepada para pejabat pada pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi.

“Vaksin Rusia adalah yang terbaik di dunia,” katanya.

Putin mengatakan Rusia harus “menyiapkan infrastruktur yang relevan” untuk meningkatkan produksi vaksin.

Kepada negara lain, Moskwa mempromosikan bahwa vaksinnya lebih murah dan lebih mudah untuk diangkut daripada suntikan lainnya.

“Vaksin kami tidak membutuhkan kondisi ekstrem selama pengangkutan”, kata Putin.

“Ini jauh lebih sederhana dan lebih efektif,” tambahnya,” mengacu pada vaksin buatan Barat.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Tatyana Golikova mengatakan kepada Putin selama pertemuan bahwa Rusia siap meluncurkan vaksinasi massal mulai Senin (18/1/2021).

“Kami harus secara serius meningkatkan kampanye vaksinasi,” kata Golikova, seraya menambahkan bahwa lebih dari 2 juta dosis akan tersedia pada akhir Januari.

Banyak ahli yang skeptis, mengatakan negara itu belum siap memproduksi vaksin virus corona secara massal.

Rusia memulai vaksinasi dengan Sputnik pada awal Desember, meskipun masih dalam tahap ketiga uji klinis.

Inokulasi awal diberikan pada pekerja yang berisiko tinggi terinfeksi.

Vaksin Sputnik V menggunakan dua vektor adenovirus manusia yang berbeda dan diberikan dalam dua dosis dengan jeda 21 hari.

Vaksin Covid-19 satu ini dapat disimpan pada suhu antara dua dan delapan derajat Celcius, alih-alih suhu yang jauh di bawah titik beku yang diperlukan untuk beberapa vaksin lain.

Rusia juga telah mendaftarkan vaksin virus corona kedua, EpiVacCorona.

Negara itu dalam beberapa bulan terakhir dilanda gelombang kedua infeksi virus corona. Tetapi Kremlin menahan diri untuk memberlakukan pembatasan besar-besaran seperti pada awal pandemi.

Kasus harian baru yang tercatat telah menurun dalam beberapa hari terakhir.

Hingga Rabu, pihak berwenang telah melaporkan lebih dari 3,47 juta infeksi dan lebih dari 63.000 kematian. Namun para ahli mengatakan otoritas kesehatan Rusia menurunkan angka laporan kematian negara itu.

Rusia pada Desember mengatakan jumlah kematian akibat virus corona lebih dari tiga kali lebih tinggi daripada yang dilaporkan sebelumnya. Dengan itu menjadikannya negara terbesar ketiga dengan jumlah kematian lebih dari 186.000.

Pada Senin, Rusia mengatakan 1,5 juta orang di seluruh dunia telah menerima Sputnik V, meskipun pemerintah tidak memberikan perincian.






Comments are Closed