Rusia Serang Donetsk, 350 Ribu Warga Ukraina Diminta Mengungsi
Berita Terkini — Sebanyak 350 ribu warga Donetsk diminta oleh Otoritas Ukraina untuk segera mengungsi menyusul serangan intensif dari pasukan Rusia di wilayah timur negara itu.
Pavlo Kyrylenko selaku Gubernur Donetsk mengatakan, jika mereka perlu mengevakuasi penduduk dari provinsi tersebut untuk menyelamatkan nyawa mereka. Bukan hanya itu, pasukan Ukraina juga bisa lebih fokus mempertahankan dan melawan tentara Rusia.
“Nasib seluruh negara akan ditentukan Donetsk. Dengan hanya sedikit orang, kami bisa lebih fokus melawan musuh kami dan melakukan tugas utama kami,” terang Kyrylenko kepada awak media di Kramatorsk, sebagaimana dikutip Associated Press, Selasa (6/7).
Suara sirene terdengar sepanjang Selasa (5/7) malam, di hampir seluruh penjuru negeri. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga mengatakan, bahwa pasukan Rusia tak pernah berhenti menyerang.
“Anda seharusnya tak mencari rasionalisasi tindakan teroris. Tentara Rusia tak istirahat,” kata Zelensky dalam pidatonya.
Dia juga berkata, “Mereka memiliki satu tugas: untuk mengambil nyawa orang, mengintimidasi, bahkan beberapa hari tanpa alarm [bagi Rusia] terasa seperti bagian teror.”
Beberapa belakang ini, sebagian besar aktivitas militer berpusat di timur Ukraina.
Gubernur Kramatorsk menjelaskan, wilayah yang ada di bagian ini menampung infrastruktur penting, seperti pabrik penyaringan air. Ia juga mengungkapkan, jika Kramatorsk kini menjadi target utama Rusia.
Beberapa kota di timur Ukraina juga telah menjadi sasaran pasukan Moskow seperti Sloviansk, dan Lysychanks.
Serangan di Sloviansk semakin ganas
Wali kota Sloviansk, Vadim Lyakh, menjelaskan jika wilayahnya berada dalam pengeboman. Tak hanya itu, penembakan besar juga terjadi di sini. Namun, sebelum serangan semakin memanas, ia sudah meminta seluruh warganya untuk mengungsi mencari tempat yang lebih aman.
Kota Lysychansk juga tak lepas dari sasaran Rusia. Seperti dalam akhir pekan lalu, militer Ukraina menarik pasukan dari kota ini untuk menghindari pengepungan.
Diketahui, Rusia dikatakan ingin menguasai Donbas setelah mereka berhasil merebut Luhansk. Saat ini, pasukan Ukraina berusaha mati-matian mempertahankan Donestk agar tak jatuh ke tangan pasukan Moskow.
Sergei Shoigu yang merupakan Menteri Pertahanan Rusia mengatakan, perang di Ukraina tidak akan berhenti dan akan berlanjut sampai semua tujuan tercapai.
Akan tetapi, Shoigu tetap memikirkan kekuatan pasukan dan mengutamakan kesehatan personelnya. Selain itu, ia juga memprioritaskan keamanan warga sipil.
Related News
Dukungan Obama ke Kamala Harris
Berita Terkini — Barack Obama, mantan Presiden Amerika Serikat (AS), mengecam mantan presiden Donald Trump dalam kampanye di negaraRead More
Timur Tengah Makin Kacau, Israel Gempur Ibu Kota Suriah
Berita Terkini — Pada Selasa (8/10), Israel melancarkan serangan udara, di mana menargetkan sebuah bangunan tempatRead More
Comments are Closed