Satu Kota di Kanada Nyaris Hangus Akibat Gelombang Panas

Berita Terkini — Kamis lalu, 1 Juli 2021 waktu setempat salah satu kota di Kanada nyaris hangus terbakar akibat gelombang panas ekstrem dan membuat sekitar 1.000 orang dievakuasi.
Dalam sebuah konferensi pers, Perdana Mentri British Columbia, John Horgan mengatakan bahwa tercatat sudah ada 62 kebakaran baru dalam 24 jam terakhir. Kebakaran ini disebabkan adanya gelombang panas ekstrem yang sedang terjadi.
“Saya menekankan bahwa risiko kebakaran sangat ekstrem saat ini di hampir setiap bagian British Columbia,” kata Horgan.
Brad Vis, seorang anggota parlemen Kanada, mengatakan bahwa gelombang panas tersebut menyebabkan kebakaran di berbagai titik di Kota Lytton, British Columbia. Kota Lytton berada 250 kilometer atau 155 mil arah Timur Laut Vancouver.
Dilansir dari AFP, Brad Vis menyampaikan bahwa kota Lytton mengalami kerusakan struktural. Anggota parlemen Kanada ini juga menyampaikan bahwa sekitar 90 persen dari kota Lytton itu terbakar akibat gelombang panas ekstrem. Pusat kota dari kota Lytton juga mengalami kerusakan akibat hal tersebut.
Pada Rabu malam 30 Juni, sehari setelah kota itu mencapai suhu terpanas yaitu 49,6 derajat Celcius atau 121 derajat Fahrenheit. Kenaikan suhu ini membuat sebanyak 250 warga yang berada dan tinggal di Lytton dievakuasi. Perintah evakuasi diperpanjang untuk penduduk sekitar 100 properti di Utara Lytton pada Rabu malam.
“24 jam terakhir telah menghancurkan penduduk Lytton,” tulis Menteri Pertahanan Harjit Sajjan di Twitter.
Bersamaan dengan itu Harjit Sajjan juga menambahkan bahwa angkatan bersenjata Kanada siap untuk mendukung penduduk dalam langkah selanjutnya. Angkatan bersenjata Kanada sudah bersiap-siap untuk membantu penduduk dalam mengatasi dampak dari gelombang panas ekstrem yang sedang terjadi di British Columbia.
Pihak berwenang yang berada di Provinsi British Columbia sejauh ini belum mengumumkan tentang angka cedera atau kematian yang terkait dengan kebakaran ini. Beberapa warga di antaranya dikabarkan juga berkerumun di utara Kota Kamloops, yang berada sekitar 150 kilometer Timur Laut Lytton.
Pada hari Kamis dini hari, Otoritas pemadam kebakaran British Colombia menyampaikan bahwa kondisi panas dan kering yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kondisi ini akan membuat mereka menghadapi hari-hari yang sulit lagi di masa depan.
Dalam buletin yang dikeluarkan Kamis pagi untuk wilayah Prince George, Departemen Lingkungan Kanada mengungkapkan bahwa “gelombang tekanan tinggi yang sangat kuat di atas British Columbia akan terus membawa suhu yang memecahkan rekor selama beberapa hari ke depan.”
Disampaikan juga jika durasi dari gelombang panas ini akan mengkhawatirkan karena ada sedikit kelegaan di malam hari dengan suhu malam yang meningkat. Gelombang panas ini terus bergerak ke arah Timur pada hari Kamis waktu setempat menuju ke daerah padang rumput Kanada Tengah.
Selain British Columbia, peringatan gelombang panas juga telah dirilis untuk warga Alberta, Saskatchewan, Manitoba, dan juga wilayah sekitarnya.
Provinsi British Columbia memang menjadi wilayah yang terkena dampak gelombang panas paling parah. Pada Selasa yang lalu, terhitung sebanyak 230 orang meninggal dunia dan diduga penyebab dari hal ini adalah dampak dari kenaikan suhu akibat gelombang panas ekstrem yang tengah terjadi.
Dilaporkan bahwa kawasan di Washington, Oregon, sebagian dari Idaho, Wyoming, dan juga California sedang berada di bawah peringatan panas yang berlebihan. Peringatan panas berlebihan ini dikarena suhu melonjak 6 hingga 7 derajat Celcius di atas rata-rata.
Layanan Cuaca Nasional AS sempat mengatakan bahwa peristiwa ini kemungkinan akan menjadi salah satu dari gelombang panas paling ekstrem dan berkepanjangan dalam catatan sejarah Inland Northwest.
Related News

Kim Jong Un Tetapkan Korut Menjadi Negara Bersenjata Nuklir
Berita Terkini — Kim Jong Un selaku pemimpin tertinggi Korea Utara, menetapkan negara tersebut menjadiRead More

Pejabat Riyadh Sambut Hangat Kunjungan Menteri Israel ke Saudi
Berita Terkini — Haim Katz, Menteri Pariwisata Israel, diberitakan tiba di Arab Saudi pada Selasa (26/9).Read More
Comments are Closed