Main Menu

Soal SARA Bakal Jadi Ujian Terberat Untuk Ahok

Soal SARA Bakal Jadi Ujian Terberat Untuk Ahok

Beritaterkini.orgBerita Terkini, Jakarta – Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdatul Ulama (Lakpesdam NU), Rumadi Ahmad, memprediksi ujian terberak untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam mencalonkan diri kembali pada Pilkada DKI 2017 nanti merupakan serangan berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

“Pilkada Jakarta ini ujian terberat mengenai dengan SARA ini. Kalau Jakarta ini bisa lolos tanpa ada soal SARA, saya yakin ke depan Indonesia jadi lebih baik. Kalau Jakarta gagal, mungkin ada eskalasi lebih buruk,”ucap Rumaidi.

Rumaidi tidak menutup kemungkinan soal SARA bakal kembali dimainkan seperti pada Pilkada tahun 2012 lalu atau pemilu lain di Indonesia. Rumaidi menganggap Ahok “selamat” dalam Pilkada DKI 2012 lantaran waktu itu maju sebagai wakil gubernur.

“Di atas masih ada Jokowi untuk atasi itu. Tapi sekarang situasinya berbeda. Ahok jadi nomor satu, dengan dua persoalan baik dari sisi etnis dan agama. Sekarang ini eskalasi untuk menyerang figur dengan isu SARA, itu udah dimulai jauh sebelum dia (Ahok menjadi calon,”ucap Rumaidi.

Rumaidi meminta, kalau memang masyarakat tidak memilih Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta, jangan didasarkan pada perbedaan agama. Yang dapat diterima yakni kritik atau penolakan terhadap kebijakannya ayng dinilai merugikan.

“persoalkan aja kebijakan yang dia buat. Jangan jadikan mengenai kecinaan dia. Lantaran kita enggak bisa pilih dilahirkan dari etnis mana. Sama aja kita persoalkan takdir Tuhan,”ucap Rumaidi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masyurudin Hafidz. Dia mencontohkan kemunculan Forum RT RW DKI Jakarta yang mengkampanyekan supaya tidak memilih Ahok dengan sentimen SARA.

Masykur mengklaim pengurus RT RW mempunyai masalah mengenai penggunaan Qlue yang memberatkan sebagaian mereka. Tetapi penolakan mereka menjadi bermasalah saat diungkapkan dengan nada SARA.

“Penggusuran, reklamasi, itu dapat dikritisi atau ditolak. Pasti selalu ada yang dapat kita koreksi, tapi enggak dengan menyerang personal,”ucap dia.

Bantu Share Nya Berita Terkini.






Comments are Closed