Main Menu

Swedia Stop Penggunaan Vaksin Moderna untuk Remaja

Berita Terkini — Penggunaan vaksin Covid-19 Moderna untuk remaja dan anak-anak di Swedia akan dihentikan sementara waktu. Penghentian vaksin ini dilakukan setelah sebelumnya terdapat laporan mengenai kemungkinan efek samping dari penggunaan vaksin tersebut. Salah satu efek sampingnya adalah miokarditis.

Informasi yang disampaikan oleh Badan Kesehatan Swedia, Rabu (6/10) ittu mengatakan, data menunjukkan peningkatan miokarditis dan perikarditis pada kalangan remaja dan dewasa muda yang telah mendapat vaksinasi.

“Hubungannya sangat jelas ketika menyangkut vaksin Spikevax Moderna, terutama setelah dosis kedua,” kata Badan Kesehatan Swedia, dikutip dari Reuters.

Walaupun demikian, mereka menambahkan jika risiko terkena kedua penyakit tersebut sangat kecil.

Apa itu Miokarditis dan Perikarditis

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), miokarditis adalah suatu peradangan pada otot jantung. Lalu, perikarditis adalah peradangan pada lapisan luar jantung.

Pada kedua kasus tersebut, sistem kekebalan tubuh menyebabkan peradangan sebagai respons terhadap infeksi atau pemicu yang lainnya.

Badan kesehatan tersebut juga mengatakan, bahwa gejala jantung “biasanya hilang dengan sendirinya”, akan tetapi tetap harus diperiksa oleh dokter.

Kata Ahli Epidemiologi Swedia

Ahli epidemiologi Swedia, Anders Tegnell

Dilansir Associated Press, Anders Tegnell, seorang Kepala Ahli Epidemiologi Swedia mengatakan, mereka “mengikuti situasi dengan cermat dan bertindak cepat untuk memastikan bahwa vaksinasi terhadap COVID-19 selalu seaman mungkin dan pada saat yang sama memberikan perlindungan yang efektif” terhadap penyakit tersebut.

Terjadinya peradangan jantung ini bisa dilihat dari data yang dikumpulkan di negara bagian Nordik.

Data tersebut menyampaikan, bahwa ada kecurigaan mengenai peningkatan risiko radang jantung pada masyarakat muda, terutama pria, yang diberi vaksin Moderna.

Walaupun begitu, jumlah kasus radang jantung ini terbilang masih sangat rendah. Dimana studi ini dilakukan oleh Statens Serum Institute Denmark, Medical Products Agency di Swedia, National Institute of Public Health di Norwegia, dan Institute for Health and Welfare (THL) di Finlandia. Dan, hasil akhir penelitian akan diumumkan dalam waktu satu bulan.

Sekarang ini, Pemerintah Swedia sendiri lebih merekomendasikan vaksin Comirnaty dari Pfizer/Biontech sebagai ganti dari vaksin Moderna.

Orang yang terlahir pada tahun 1991 atau lebih yang sudah mendapatkan suntikan Moderna pertama ada sekitar 81.000 orang. Mereka ini tidak akan mendapatkan suntikan Moderna kedua.

Badan Kesehatan Swedia di awal pekan ini mengatakan, orang dengan usia 12 sampai 15 tahun hanya akan mendapatkan vaksin Pfizer/Biontech.

Sebelumnya, penggunaan Comirnaty disetujui oleh European Medicines Agency pada Mei, kemudian Spikevax disetujui untuk anak-anak di atas 12 tahun pada Juli.

Dilansir dari Worldometers, kasus Covid-19 di Swedia telah mencapai 1.156.248. Dengan korban meninggal akibat virus ini mencapai 14.848.






Comments are Closed