TKN Berharap Tak Ada Lagi Demo Usai Putusan MK
Beritaterkini.org – Tim kapanye Nasional dari tim Jokowi Widodo-Ma’aruf Amin (TKN) sangat mengharapkan tidak ada lagi aksi massa setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sengketa hasil dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Juru Bicara Hukum TKN, Razman Arief Nasution mengingatkan agar seluruh pihak untuk mempercayakan hasil sidang sengketa Pilpres 2019 Kepada MK yang diumumkan pada 28 Juni mendatang. “MK jadi benteng terakhir dalam penegakan hukum. Seluruhnya kita percayakan, dan sudahi demokrasi jalanan. Saya senang ini dibawa ke MK. Bayangkan kalau ini dibawa jalanan terus. itu tiba tiba ada dugaan penumpang gelap di saat aksi 21-22 Mei. Ini sangat berbahaya. ” Kata Razman saat acara diskusi, di Jakarta Pusat, Sabut (22/6).
Razman mengatakan seluruh proses sidang MK akan percuma apabila ada pihak yang tidak puas kemudian kembali melakukan demostrasi. ” ini akan tidak berarti semua kalau hasilnya tidak paus dan turun ke jalanan. Oleh karena itu ini jadi sesuatu yang terbaik. Maka ini akan jadi akhir sebuah tindakan pertarungan untuk memenangkan salah satu calon. “ujar Razman.
Menjawab pertanyaan tentang kemungkinan aksi setelah putusan dari MK, Juru Bicara Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hendarsam Marantuko juga mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan sidang MK.
Baca Juga: Jokowi Bahas Rohingya Saat Bertemu Aung San Suu Kyi
” Kami masih satu komando menunggu keputusan dari Mk. Kami juga sangat mengharapkan Mk bisa susuai fitrah-nya sebagai pengawal konstitusi, dengan begitu tidak lagi sebagai mahkamah kalkulator, “kata Hendarsam. Hendrasam juga meminta kepada seluruh masyarakat paham bahwa sidang MK merupakan bagian dari proses demokrasi di Indonesia dan hanya kontestasi. Usai kontestasi seharusnya polarisasi bisa terjahit kembali.
“Masyarakat juga harus tahu ini hanya pertandingan kontestasi, sama seperti petinju, gebuk-gebukan dan kalau sportif mereka peluk-pelukann. Ini semua hanya kontestasi, “kata Hendarsam.
Pendukung Prabowo-Sandi sempat menggelar aksi pada 24 dan 22 Mei 2019 saat KPU mengumumkan hasil perhitungan suara Pilpres 2019. Mereka memprotes KPU dan Bawaslu karena menduga ada kecurangan dalam Pilpres 2019.
Related News
30 Pejabat Korut Ditembak Mati Imbas Gagal Atasi Banjir
Berita Terkini — Diberitakan, Kim Jong Un memerintahkan eksekusi mati beberapa pejabat pemerintah Korea Utara, setelah bencanaRead More
Doa Paus Fransiskus untuk RI: Semoga Allah Memberkati dengan Perdamaian
Berita Terkini — Paus Fransiskus yang merupakan Pemimpin gereja Katolik dunia mendoakan masa depan bangsa Indonesia. PausRead More
Comments are Closed