WHO: Belum Ada Kasus Kematian Karena Varian Omicron

Berita Terkini – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginfokan, hingga saat ini belum ada laporan kematian yang berkaitan dengan Covid-19 varian baru, yaitu varian Omicron, pada Jumat (3/12).
“Saya belum menerima laporan kematian yang berkaitan dengan Omicron,” ujar juru bicara WHO, Christian Lindmeier, pada seorang reporter di Jenewa seperti dikutip AFP, Jumat (3/12).
WHO mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti mengenai varian baru Covid-19 itu, selagi negara-negara di dunia sedang mengusahakan untuk menghentikan laju penyebaran Omicron.
“Kami tengah mengumpulkan bukti dan kami akan menemukan lebih banyak bukti selagi bisa,” ujar Lindmeier, jubir WHO tersebut.
Kemudian, Lindmeier juga meminta seluruh negara untuk tetap melakukan pengujian dan analisis khusus pada varian Omicron.
“Kami juga akan menemukan kasus yang lebih, informasi yang lebih dan berharap, semoga tidak, tapi juga kemungkinan kematian,” imbuhnya.
Varian Baru Covid-19
Perlu diketahui, jika Covid-19 varian Omicron ini pertama dilaporkan oleh Botswana, Afrika Selatan pada bulan November yang lalu. Kini varian tersebut dikatakan telah menyebar di hampir seluruh negara.
Untuk mencegah penularan yang lebih luas, beberapa negara kini memutuskan untuk menutup perbatasan internasional, yang utama yang dari Afrika.
Negara Jepang pun bahkan telah menutup pintu bagi warga asing serta menghentikan penjualan tiket pesawat.
Diketahui, pihak dari Afrika Selatan merasa di hukuman oleh sejumlah negara yang menutup perbatasan untuk mereka, karena adanya varian baru Covid-19 dari negara mereka.
Padahal mereka sudah memberikan informasi baru, dengan pengurutan genom yang canggih dan kemampuan mendeteksi varian baru lebih cepat.
Varian Omicron kini jadi sebuah ancaman baru untuk dunia di mana m banyak negara yang berangsur menerapkan hidup normal dan mulai bangkit dari keterpurukan ekonomi.
WHO juga memasukkan varian baru ini ke dalam kategori varian of concern atau varian yang mengkhawatirkan.
WHO menyatakan, jika varian Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dibandingkan dengan varian lain. Varian ini juga dapat memicu re-infeksi atau infeksi ulang Covid-19.
Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih akan tetap diperlukan untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif.
Related News

Dinilai Membebani Negara, Vietnam Bakal PHK 100 Ribu PNS
Berita Terkini — Dalam rangka efisiensi atau pengetatan anggaran, Pemerintah Vietnam berencana memecat 100 ribu pegawaiRead More

Sri Lanka 5 Hari Mati Listrik Massal Akibat Ulah Seekor Monyet
Berita Terkini — Imbas dari ulah seekor monyet yang menyebabkan kerusakan di stasiun jaringan listrik IbuRead More
Comments are Closed