Main Menu

Benarkah Produk Cairan Albothyl Milik Dari PT Pharos Dilarang Oleh BPOM, Hoax?

Benarkah Produk Cairan Albothyl Milih Dari PT Pharos Dilarang Oleh BPOM, Hoax?

Berita Kesehatan – Berita Kesehatan, Dengan beredarnya informasi mengenai adanya surat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI terkait dengan adanya penarikan atas sebuah produk cairan antiseptik milik dati PT Pharos yakni albothyl kali ini menjadi pembicaraan umum serta timbulnya gejolak dari masyarakat. Akan tetapi tampaknya hal ini tidak serta merta diterima dan langsung dibantah oleh pihak PT Pharos selaku produsen albothyl.

“Untuk hal ini masih tahap jauh dari kondisi yang namanya ditarik, artinya berita penarikan atas albothyl oleh BPOM itu adalah hoax saja. Informasi dari product management, bukanlah ditarik melainkan adalah tidak cocok untuk indikasi penyakit tertentu,” beber Imawan Derajat kusuma selaku Nasional Sales Manager PT Pharos, kepada pihak media tepatnya Kamis 15 Februari 2018.

Berdasarkan penuturan dari Imawan, untuk surat dari BPOM tersebut hanyalah memberikan tanda peringatan hati-hati terhadap pemakaian albothyl untuk yang namanya sariawan. Umumnya sebagian dari masyarakat memang cenderung suka menggunakan produk tersebut untuk mengobati yang namanya sariawan di sekitar mulut.

“Namun bukan kandungan zat yang berbahaya, tapi konsentrat didalamnya 36 persen bahan policresulen di dalam albothyl tidak tepat untuk sariawan. Sebenarnya dalam hal pemakaiannya untuk yang namanya sariawan diperbolehkan dan tidak berbahaya, akan tetapi dipakainya dengan cara yang harus tepat guna yakni diencerkan terlebih dahulu,” ungkapnya kembali.

Selain itu dari Imawan kembali menegaskan bila pemakaian dari albothyl awalnya memang diindikasikan untuk yang namanya pengobatan pada area intim wanita. Meskipun demikian, indikasi dari kandungan yakni policresulen sendiri sebenarnya dapat mengobati beberapa penyakit yang mengalami kerusakan pada sel.

“Awalnya memang untuk area vagina, tapi policresulen sebenarnya bisa digunakan untuk apapun pada kulit yang alami kerusakan sel serta menyebabkan radang, terkecuali penyakit kanker. Karena untuk kandungannya tersebut tidak bereaksi kepada sel sehat dan hanya mefokuskan pada sel yang rusak saja untuk menjadi mati dan kemudian sembuh kembali,” ucap dirinya.

Untuk surat yang sudah terlanjur beredar tersebut, Imawan juga mengungkapkan akan segera memberi keterangan lengkap secara umum agar pihak masyarakat tidak perlu lagi merasa khawatir terkait dengan adanya pemakaian albothyl.

“Jawaban surat dari BPOM ini akan segera kami respon cepat dan persiapkan press release juga. Kami juga akan memperbaiki keterangan terkait adanya pemakaiannya untuk sariawan.”






Comments are Closed